PEMODELAN MATEMATIKA (MATHEMATICAL
MODELING)
Model adalah representasi
penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami
realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam
melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model adalah karakteristik umum
yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam
bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Dalam matematika, teori model
adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan,
atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis. Teori model
diawali dengan asumsi keberadaan obyek-obyek matematika (misalnya keberadaan
semua bilangan) dan kemudian mencari dan menganalisis keberadaan
operasi-operasi, relasi-relasi, atau aksioma-aksioma yang melekat pada masingmasing
obyek atau pada obyek-obyek tersebut. Indenpensi dua hukum matematis yang lebih
dikenal dengan nama axiom of choice, dan contnuum hypothesis dari
aksioma-aksioma teori himpunan (dibuktikan oleh Paul Cohen dan Kurt Godel)
adalah dua hasil terkenal yang diperoleh dari teori model. Telah dibuktikan
bahwa axiom of choice dan negasinya konsisten dengan aksioma-aksioma Zermelo Fraenkel dalam
teori himpunan dan hasil yang sama juga dipenuhi oleh continuum hypothesis.
Model matematika yang diperoleh dari suatu masalah matematika yang diberikan, selanjutnya
diselesaikan dengan aturan-aturan yang ada. Penyelesaian yang diperoleh, perlu
diuji untuk mengetahui apakah penyelesaian tersebut valid atau tidak. Hasil yang
valid akan menjawab secara tepat model matematikanya dan disebut solusi
matematika. Jika penyelesaian tidak valid atau tidak memenuhi model matematika maka
solusi masalah belum ditemukan, dan perlu dilakukan pemecahan ulang atas model
matematikanya.
Model
matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan dari
fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau
ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi. Model
matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang
dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif. Dalam memperoleh,
membuat, mengembangkan atau menurunkan model matematika kita melibatkan
asumsi-asumsi, pendekatan-pendekatan maupun pembatasan-pembatasan yang didasarkan
atas eksperimen maupun observasi terhadap fenomena sebenarnya. Asumsi,
pendekatan maupun pembatasan ini digunakan untuk mempelajari fenomena tersebut
secara sederhana (penyederhanaan fenomena sesungguhnya), dan juga seringkali
digunakan untuk mempelajari kontribusi faktor-faktor tertentu dengan tiadanya
faktor yang lain pada fenomena yang dipelajari.
Pemodelan
matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika.
Pembahasan pemodelan matematika dimulai dari pengertian model dan kegunaannya.
Kemudian tahap-tahap pembentukan model matematika dibahas satu persatu dan
diberikan contoh-contohnya. Sebelum pembahasan mengenai hal-hal tersebut,
berikut ini diberikan alasan mengapa pemodelan matematika perlu dan penting
untuk dipelajari. Metode pembelajaran di kelas dapat ditandai dengan beberapa
hal sebagai berikut:
1.
Anak didik lebih banyak menghafal pelajaran daripada
berusaha mengerti dan memahaminya;
2.
Anak didik lebih tertarik pada masalah teknis yaitu
menyelesaikan soal matematika yang masalahnya telah diformulasikan di dalam
bentuk persamaan atau pertidaksamaan atau sistem persamaan, tanpa berusaha
menggali apa makna model itu, dan bagaimana proses yang ditempuh untuk membuat
modelnya. Tampak bahwa mencari solusi dari suatu model menjadi inti masalah
matematika yang harus dikuasai. Para Anak kurang dibiasakan untuk mengerti dan
memahami sejak dini bahwa lambang-lambang yang menjadi cirinya yang khusus atau
model matematika (apakah berupa persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan, atau
sistem pertidaksamaan) itu hanyalah sebagaian kecil dari masalah nyata yang
dihadapi;
3.
Pengajaran sekarang lebih menitikberatkan pada
perkembangan intelek dan kurang memperhatikan unsur-unsur sikap. Artinya
bagaimanakah sikap Anak setelah mereka terlibat aktif membahas suatu materi,
apakah anak menjadi lebih bersemangat belajar dan berusaha untuk menguasai
masalah-masalah berikutnya, atau sebaliknya sikap anak menjadi pasif dan tidak
ada kemauan untuk mempelajari agar ia mengerti. Jika Anak makin bersemangat
belajar berarti nilai-nilai dasar akan berkembang dalam pribadi anak seperti
percaya diri dalam menghadapi masalah yang ada;
4.
Cara pengajaran tampak menekankan pada hasil belajar,
tetapi kurang memperhatikan proses belajar. Kita menyadari bahwa sesungguhnya
dalam proses inilah sering muncul sejumlah ide kreatif dan cemerlang untuk
menyempurnakan pengalaman belajar. Akan tetapi jika hal ini diabaikan akan
berakibat kepada kesulitan pada bagian metodologi dasar yaitu membuat model
matematika dari unsur masalah yang diberikan. Hubungan dari unsur-unsur masalah
nyata, abstraksi dan model dari masalah nyata yang diberikan sulit dirumuskan.
Berdasarkan kenyataan di atas perlu dicarijalan keluar agar persoalan tersebut
sedapat mungkin lebih mudah diatasi. Pada pembahasan ini akan dibahas
masalah-masalah matematika sederhana yang berkaitan dengan proses pembentukan
model matematika dari suatu masalah.
Contoh
model matematika adalah:
Pertumbuhan
populasi bakteri suatu jenis bakteri membelah dua setiap detik. Maka jumlah
bakterinya
Y = 2 t
dengan t = waktu (detik)
Untuk mencari
kapan bakteri mencapai jumlah tertentu adalah :
t =log y/log 2
Model adalah
pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau Dihasilkan. Definisi
lain dari model adalah abstraksi. Dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang
lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau
model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa
sifat dari kehidupan sebenarnya.
Jenis-jenis
model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
1.
Kelas I, pembagian menurut fungsi
a.
Model deskriptif; hanya menggambarkan situasi sebuah
sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi
b.
Model prediktif; model ini menunjukkan apa yang akan terjadi,
bila sesuatu terjadi.
c.
Model normatif; model yang menyediakan jawaban terbaik
terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang
perlu diambil. Contoh: model budget advertensi, model economics, model
marketing.
2.
Kelas II, pembagian menurut struktur
a.
Model Ikonik; adalah model yang menirukan sistem
aslinya dari segi fisik, seperti bentuk, pola dan fungsi, tetapi dalam suatu skala
tertentu.
Contoh: model mobil atau model pesawat terbang
b.
Model Analog; suatu model yang menirukan sistem aslinya
dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan
benda atau sistem lain secara analog. Model analog biasanya lebih mudah
dimengerti daripada sistem yang digambarkannya
Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem
pipa.
c.
Model Simbolis; suatu model yang menggambarkan sistem
yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam
hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang
ditinjau.
3.
Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
a.
Statis; model statis tidak memasukkan faktor waktu
dalam perumusannya.
b.
Dinamis; mempunyai unsur waktu dalam perumusannya.
4.
Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
a.
Deterministik; dalam model ini pada setiap kumpulan
nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model
dalam keadaan pasti.
b.
Probabilistik; model probabilistik menyangkut
distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan
harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan
kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.
c.
Game; teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum
dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
5.
Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
a.
Umum
b.
Khusus
Proses
Pemodelan Matematika
Pemodelan
adalah deskriptif lengkap mengenai satu sistem dari perspektif tertentu atau
suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang sangat komplek
untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan. Pemodelan matematika
merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata
Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya.
Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam
proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga
menghasilkan sebuah model matematika yang
diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai
dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan
baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model
yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar
dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan
matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
Tahap 1.
Masalah; Adanya
masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan.
Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan teliti
menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum maka diupayakan menjadi
masalah khusus atau operasional.
Tahap 2.
Karakterisasi masalah;
Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
yang mendasar
tentang masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan variabel yang relevan dalam
pembuatan model serta keterkaitanya.
Tahap 3.
Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan
matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap
(pekerjaan) yang paling penting dan sukar. Makin paham akan masalah yang
dihadapi dan kokoh penguasaan matematik seseorang, akan sangat membantu
memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan ini kita selalu berusaha
untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana model yang
diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model itu. Dalam
hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan bahkan merupakan
suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam bentuk persamaan
parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak tertutup
kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "coba", karena model
matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi.
Tahap 4.
Analisis; Analisis
matematik kemudian dilakukan dengan pendugaan parameter serta deduksi
sifat-sifat yang diperoleh dari model yang digunakan.
Tahap 5.
Validasi; Model
umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga
hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh. Untuk itu model yang
diperoleh ini perlu divalidasi, yaitu sejauh mana model itu dapat dianggap
memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi. Proses
validasi ini
sebenarnya sudah dimulai dalam tahap analisis, misalnya dalam hal konsistensi
model terhadap kaedah-kaedah yang berlaku.
Tahap 6.
Perubahan; Apabila
model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa
formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum
layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke
tahap berikutnya.
Tahap 7.
Model memadai; Bila
model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model
tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan. Model
suatu masalah akan sangat terkait dengan tujuan yang diinginkan. Masih terdapat
kemungkinan bahwa model yang kita anggap memadai saat ini, dengan makin
bertambahnya informasi yang terkumpul, suatu waktu nantinya mungkin dianggap
tidak lagi memadai. Apalagi pengamatan yang kita lakukan hanyalah merupakan
sebagian informasi yang tersedia. Dalam tahap ini dilakukan interpretasi
keluaran darimodel dan dikonsultasikan pada bahasa
masalah semula.
Keseluruhan
tahapan di atas dapat dilihat pada Bagan berikut:
Pemodelan matematika
merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata.
Menurut Lovitt (1991) pemodelan matematika ditandai oleh dua ciri utama, yaitu
1.
pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata,
2.
pemodelan membentuk suatu siklus.
Pemodelan
matematika adalah penyusunan suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata
(fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang disebut dunia matematika
(mathematical world). Pemodelan matematika juga merupakan representasi dari
objek, proses, atau hal lain yang diharapkan dapat diketahui polanya sehingga
dapat dianalisis. (Dym and Ivey, 1980) Pemodelan matematika adalah penyusunan
suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam
bagian-bagian matematika yang disebut dunia matematika. Ada dua tipe model matematika,
yaitu model bertipe deterministik dan model bertipe empirik. Model
deterministik merupakan suatu model matematika yang dibangun berlandaskan
hukum-hukum atau sifat-sifat yang berlaku pada sistem. Sedangkan model empiric
lebih cenderung kepada fakta yang diberikan oleh sistem atau data. (Giordano
dan Weir, 2002) Pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk
merepresentesi dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem di dunia real dalam
pernyataan matematik sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini
menjadi lebih tepat.
Model matematika
yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau
lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang
kemudian didalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang,
atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model
yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah nyata
yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang
dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai
variabelnya, dinamakan model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari
suatu masalah dikatakan pemodelan matematika.
Terdapat
beberapa jenis model matematika antara lain :
1.
Model empiris; pada model empiris data yang berhubungan
dengan problem menentukan peran yang penting. Dalam pendekatan ini gagasan yang
utama adalah mengkronstruksi formula (persamaan) matematika yang dapat
menghasilkan grafik yang terbaik untuk mencocoan data.
2.
Model simulasi; Dalam pendekatan ini program komputer dituliskan
didasarkan pada aturan-aturan yang dipercaya untuk membentuk suatu proses
3.
Model stokastik dan Deterministik; Model Stokastik adalah
model matematika dimana gejala-gejala dapat diukur dengan derajat kepastian
yang tidak stabil. Pada Model Stokastik disebut juga model probabilistik peluang
dari masing-masing kejadian benar-benar di hitung, menyusun sebuah model
stokastik cenderung lebih sulit dari model deterministik. Kaidah-kaidah peluang
adalah alat matematika yang cukup vital dalam menyusun model stokastik. Contoh
model stokastik adalah teori antrian dan teori permainan, dimana ini merupakan
pengembangan dari riset operasi modern.
Model dan
Kegunaannya
Dalam
kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai
contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya,
model pakaian, model rumah. Secara umum istilah tersebut di atas menggambarkan
adanya padanan atau hubungan antara unsur-unsur dari rumah dengan modelnya.
Sebagai contoh, perbandingan antara panjang dan lebar bangunan rumah dengan
modelnya. Tetapi tidaklah berarti bahwa model rumah dan rumah itu sendiri sama
ukuranya dalam setiap hal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa apabila ada
suatu benda A (dapat berupa masalah, fenomena) dan modelnya B, maka terdapat
kumpulan unsur-unsur dam B yang mempunyai padanan dengan A. Demikian pula
terdapat suatu hubungan yang berlaku antara unsur-unsur di B yang sesuai dengan
unsur-unsur sebagai padanannya di A. Dengan analogi pemikiran seperti itu,
dalam matematika pun selalu terkait pada masalah yang berhubungan dengan
besaran atau variabel. Suatu fenomena atau sebuah unsur tertentu dapat
direpresentasikan dengan suatu variabel. Suatu
masalah yang
timbul akan lebih mudah dan menjadi tampak sederhana, apabila masalah itu
dinyatakan secara matematik.
Contoh
pemodelan matematika adalah:
Misalnya,
mutu lulusan sekolah dasar (M), tergantung atas beberapa faktor, seperti
kualitas guru (x1), kualitas masukan (x2),
relevansi kurikulum (x3), dan sarana penunjang pembelajaran (x4).
Jika disusun rumusan unsur-unsur ini, dapat dinyatakan bahwa mutu lulusan
adalah fungsi dari faktor-faktor x1, x2, x3,
dan x4. Dalam bentuk model matematik hubungan ini dapat
ditulis dengan M = F(x1, x2, x3, x4)
atau secara singkat ditulis M = f(x), dengan pemahaman bahwa variabel x
mewakili variabel x1, x2, x3 dan x4.
Bentuk penulisan terakhir ini menunjukkan adanya simplikasi (penyederhanaan)
cara penulisan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya.
Perihal mutu lulusan yang dipengaruhi oleh mutu guru, mutu masukan, relevansi
kurikulum dan sarana penunjang lainnya merupakan kondisi obyektif suatu fakta
yang secara realitas terjadi di sektor pendidikan. Kondisi nyata demikian
diabstraksikan kemudian ketidaksempurnaan yang terdapat pada masing-masing
unsur dieliminir dan dipandang telah sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Proses
ini disebut proses abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan
prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model
matematika yang diharapkan.
Model
matematika yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem
persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel
atau besaran yangkemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti
tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut
dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan
sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara
komponen-komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan
matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan
model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan
pemodelan matematika. Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini
antara lain:
1.
Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan
gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
2.
Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
3.
Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam
masalah,
4.
Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan
muncul dari suatu fenomena atau perluasannya,
5.
Sebagai dasar perencanaan dan kontrol dalam pembuatan
kebijakan.
Gagasan yang
dinyatakan dalam bentuk fungsi matematika merupakan salah satu generalisasi yang
besar. Pada umumnya, fungsi matematika itu menyatakan kepada kita, bagaimana
obyek-obyek dalam suatu himpunan masalah berhubungan satu dengan yang lain,
Misalnya, bagaimana hubungan panjang lintasan (S), kecepatan (v),
dan waktu (t) dari suatu benda yang bergerak. Formulasi dari hal
tersebut dalam model matematika adalah
S = f (v,t) = vt
Contoh lain,
bagaimana hubungan antara luas (L) bangun segitiga dan panjang alas (a)
dan tinggi (t) segitiga. Dalam hal ini, kita pahami bahwa luas bangun
segitiga tergantung atas panjang alas dan tingginya. Formulasi yang menunjukkan
hubungan tersebut dinyatakan oleh
L = ½ at
Klasifikasi
Pembentukan Model
Suatu model
seringkali dikelompok-kelompokkan antara lain berdasar upaya memperolehnya,
keterkaitan pada waktu atau, sifat keluarannya. Model yang disamarkan atas
upaya memperolehnya misalnya adalah model teoritik, meknistik, dan empiris.
1.
Model teoritik digunakan bagi model yang diperoleh
dengan menggunakan teori-teori yang berlaku. Model mekanistik digunakan bila
model tersebut diperoleh berdasar maknisme pembangkit fenomena.
2.
Model empirik digunakan bagi model yang diperoleh hanya
dari pengamatan tanpa didasarkan pada teori atau pengetahuan yang
membangkitkanfenomena tersebut.
3.
Model mekanistik dapat digunakan untuk lebih mengerti
tentang proses pembangkit fenomena, biasanya lebih sedikit parameternya, serta
luas kawasan berlakunya.
Bila
mekanisme fenomena tersebut sukar dipahami, maka model empirik akan sangat
berguna. Model yang didasarkan akan keterkaitan pada waktu adalah model statik
dan dinamik. Model statik adalah model yang tidak terkait pada waktu sedangkan
model dinamik tergantung pada waktu. Bila perubahan dalam model dinamik terjadi
atau diamati secara kontinu dalam waktu, maka model tersebut dikatakan sebagai
model diskrit. Bila keluaran suatu model dapat ditentukan secara pasti, yang
tentunya berpadanan dengan hasil dari fenomenanya, maka model disebut sebagai
model deterministik. Jika tidak, berarti ada ketidakpastian dari keluarannya,
yang biasanya disebut sebagai variabel acak, maka model tersebut dikatakan
sebagai model stokastik. Jadi, dalam model stokastik keluarannya tidak
sepenuhnya dapat dispesifikasikan oleh bentuk model dan parameternya, tapi
mengandung variabel lain yang tak dapat ditentukan secara pasti. Umumnya tak
ada kepastian sesuainya keluaran suatu model, tetapi bila ketidakpastian itu
dapat diabaikan maka model deterministik tersebut cukup memadai untuk digunakan.
PEMBENTUKAN
MODEL MATEMATIK SEDERHANA
Pembentukan
model matematik dari suatu masalah dengan langkah-langkah yang telah disebutkan
di atas terlalu luas untuk diterapkan. Dalam masalah yang sifatnya sederhana
dapat dipilih strategi pemecahan di bawah ini.
Langkah 1. Baca masalah dengan cermat kemudian
tentukan apa yang diketahui, dan apa yang belum diketahui atau dicari. Tulis
dengan lengkap informasi ini.
Langkah 2. Gunakan variabel untuk menyatakan apa
yang dicari atau ditanyakan.
Langkah 3.
Konstruksi diagram
atau bagan untuk memudahkan atau menentukan hubungan yang ada antara
unsur-unsur dan variabel yang diketahui.
Langkah 4.
Nyatakan model
matematik yang dicari dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan atau sistem
persamaan.
Teladan 1 : Sebuah bidang berbentuk persegi
panjang dengan selisih panjang dan lebar sama dengan 4 dm. Jika luas bidang 96
dm2, formulasikanlah suatu fungsi untuk menyatakan luas bidang
tersebut.
Penyelesaian:
Langkah
1 : Diketahui:
Bidang berbentuk persegi panjang,
Selisih
panjang dan lebar sama dengan 4 dm,
Luas
bidang 96 dm2
Ditanyakan: Formulasi matematik yang menyatakan luas bidang.
Langkah 2 : Misalkan
panjang bidang adalah x, sehingga lebar bidang tersebut adalah x– 4. Sedangkan
luas bidang adalah 96 dm2, dan luas bidang ini adalah panjang kali
lebar.
Langkah 3 : Diagramnya
Panjang
|
x
|
Lebar
|
x - 4
|
Luas L(x)
|
Panjang kali lebar
|
Langkah 4 : Formulasi
fungsi untuk luas bidang adalah L(x) = x(x - 4)
karena luas bidang sama
dengan 96 dm2
maka diperoleh x(x – 4)
= 96
Jadi untuk masalah di atas
diperoleh model matematika x(x - 4) = 96
Teladan 2 : Jumlah dua buah sudut 180 derajat.
Besar salah satu sudut 1½ kali besar sudut lainnya. Formulasikan suatu sistem
persamaan yang menyatakan hubungan antara unsur-unsur masalah yang diketahui
guna mencari besarnya masing-masing sudut.
Penyelesaian:
Langkah
1 : Diketahui:
Jumlah dua sudut adalah 180 derajat
Besar
salah satu sudut sama dengan 1½ kali besar sudut lainnya
Ditanyakan: Formulasi sistem persamaan yang menyatakan
hubungan antara unsur-unsur masalah
Langkah
2 : Misalkan
ukuran sudut terkecil adalah x, dan sudut terbesar adalah y
Jumlah kedua sudut x + y
adalah 180 derajat.
Langkah 4: Karena jumlah sudut x dan y
adalah 180o, maka persamaannya adalah x + y = 180.
Sudut terbesar y = 1½x
Jadi model matematika dari masalah di atas
diperoleh sistem persamaan linear dengan dua variabel yaitu
Teladan 3 : Sebuah kebun berbentuk persegi panjang ingin dipagari dengan 100 meter pagar kawat. Jika salah satu sisi kebun adalah tembok yang tidak perlu dipagari, rumuskanlah suatu fungsi yang menyatakan luas kebun untuk dipagari kawat berdasarkan informasi yang ada pada masalah itu.
Penyelesaian:
Langkah
1 : Diketahui:
Sebuah kebun berbentuk persegi
panjang.
Kawat yang tersedia 100 meter.
Salah
satu sisi panjang tak perlu diberi pagar.
Ditanyakan: Model matematik yang menyatakan luas kebun.
Langkah
2 : Misalkan
panjang dan lebar kebun masing-masing adalah x dan y meter.
Bagian kebun yang ingin dipagari
adalah 2x + y = 2 meter.
Karena panjang pagar kawat
yang tersedia adalah 100 meter, diperoleh hubungan 2x + y = 100
Langah 3 : Gambar
kebun sebagai berikut
Misalkan luas kebun
dinyatakan dengan L(x),
maka model matematika yang dicari adalah
L(x) =
xy = x(100 – 2x) = 100x – 2x2
Pendalaman:
1.
Selisih dua bilangan bulat positif adalah 42, dan
jumlahnya 86. Tentukanlah model matematika untuk masalah tersebut.
2.
Sebidang tanah berbentuk jajar genjang, panjang alasnya
7 meter lebih panjang dari tingginya. Jika luas tanah itu adalah 30 m2,
carilah persamaan yang menyatakan luas tanah tersebut.
3.
Dalam suatu lomba Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris
tercatat jumlah peserta sebanyak 41 siswa. Peserta lomba matematika tercatat 7
siswa lebih banyak dari penggemar Fisika, sedangkan peserta lomba Fisika 2
siswa lebih banyak dari peserta lomba Bahasa Inggris. Tuliskan model matematika
yang menyatakan jumlah peserta lomba tersebut.
4.
Sebuah bidang berbentuk persegi panjang, panjangnya 15
meter lebih besar dari lebarnya. Jika keliling 70 meter, tuliskan formulasi
matematika yang menyatakan keliling bidang itu.
5.
Pada waktu Ani lahir umur ayahnya adalah 29 tahun. Jika
jumlah umur ayah dan Ani adalah 61 tahun, tulislah formulasi matematika yang
menyatakan jumlah umur keduanya.
Contoh Soal Aritmatika:
BalasHapusSeorang tukang bangunan ingin membuat tangga pada sebuah gedung, dimana tangga tersebut ditompa oleh 10 tiang penyangga yang jarak antara tiang yang satu dengan tiang yang lainnya sama semua.Tinggi tiang penyangga yang paling tinggi adalah 1.275 cm, dan yang terpendek 60 cm.Tinggi tiang penyangga yang ke-6 adalah…
Jawaban:
Diketahui:
Banyak penyangga bidang miring tersebuut adalah 10 tiang
Tinggi penyangga yang paling tinggi adalah 1.275 cm
Tinggi penyangga yang paling pendek adalah 60 cm
Ditanyakan: Tinggi tiang penyangga yang ke-6
Misalkan:
a = Suku pertama
b = Beda
Un= Suku ke-n
Tiang penyangga yang paling tinggi=U10=Suku ke-10
Tiang penyangga yang paling pendek=U1=Suku pertama
Maka:
Un=a+(n-1)b
U1=60 a=60 cm
U10=1.275 a+(10-1)b=1.275
a + 9b=1.275
(60)+9b =1.275 (Subtitusi nilai a yang sudah diketahui)
60-60+9b=1.275-60(kedua ruas sama-sama dijumlahkan (-60))
9b=1215
9b/9=1215/9 (kedua ruas sama-sama dibagi 9)
b =135 cm
maka, U6= a+(6-1)b = 60+5(135)=60+675=735 cm, jadi tinggi tiang penyangga yang ke-6 adalah 735 cm
Contoh Soal Aritmatika
BalasHapusSelvi naik taksi dari kota A ke kota B yang berjarak 9 kilometer. Besarnya argo taksi adalah Rp8.000,00 untuk 1 kilometer pertama, kemudian bertambah Rp700,00 tiap 100 meter selanjutnya. Besarnya ongkos taksi yang harus dibayar selvi adalah …
Pembahasan :
Diketahui:
• argo taksi membentuk barisan aritmatika, dengan :
• Argo untuk 1 km pertama = a = Rp8.000,00
• Selisih argo setiap 100 m berikutnya = b = Rp700,00
• Banyak pertambahan argo (dihitung per 100 m) = n
Ditanyakan:
Besar ongkos yang harus dibayar adalah … Un
Mula-mula tentukan nilai n.
Oleh karena argo taksi pada 1 km pertama berbeda dengan yang berikutnya dan 100 m = 0,1 km maka,
n = (9-1) : 0,1 = 8 : 0,1 = 80
dengan demikian, n = 80
Selanjutnya tentukan ongkos taksi yang harus dibayar. Oleh karena n = 80, maka besar ongkos taksiyang harus dibayar u80 sehingga,
Un = a + (n – 1) b
U80 = 8.000 + (80 – 1) 700
U80 = 8.000 + (79) 700
U80 = 8.000 + 55.000
U80 = 63.000
Jadi besar ongkos taksi yang harus dibayar Selvi adalah Rp63.000,00
Harga sebuah sepeda Rp. 1.250.000,00. Sepeda tersebut dijual kembali dengan harga Rp. 1.000.000,00. Hitunglah presentase kerugian penjualan sepeda tersebut!
BalasHapusDiketahui : Harga sebuah sepeda : Rp. 1.250.000,00
Harga jual Rp. 1.000.000,00
Ditanyakan : Presentase kerugian ?
Misal : HB : Harga Beli
HJ : Harga Jual
HB Rp. 1.250.000
HJ Rp. 1.000.000
%Rugi = Rugi/(Harga beli) × 100%
Besarnya kerugian adalah Rp. 1.250.000,00 − Rp. 1.000.000,00 = Rp. 250.000,00
Presentase kerugian : Rugi/(Harga beli) × 100%
=250.000/1.250.000 × 100%
= 2.500.000/1.250.000
= 2.500.000/( 1.250.000 ) : 500.000/500.000
= 50/2,5
= 20%
Jadi, persentase kerugiannya adalah 20%.
Seorang pedagang memiliki 24 Durian dan 20 melon. Harga sebuah durian adalah Rp. 25.000,00. Harga sebuah melon adalah Rp. 12.000,00. Jika penjual mendapatkan keuntungan 20 % dan buah terjual habis maka keuntungan yang diperoleh pedagang adalah..
BalasHapusDiketahui : Harga sebuah durian = Rp. 25.000,00
Harga sebuah melon = Rp. 12.000,00
Keuntungan penjual = 20 % / buah
Ditanyakan : keuntungan yang diperoleh oleh penjual ?
Misalkan :
HD = Harga Durian
HM = Harga Melon
Kejul = Keuntungan Penjual
HD Rp. 25.000,00
HM Rp. 12.000,00
Kejul 20 %
Harga jual Durian dan harga jual melon seluruhnya adalah
= ( 24 × Rp. 25.000,00 ) + ( 20 × Rp. 12.000,00 )
=Rp. 6 00.000,00 + Rp. 240.000,00
= Rp. 840.000,00
Keuntungan yang diperoleh pedagang adalah
= 20 % × Rp. 840.000,00
= Rp. 168.000,00
Jadi, keuntungan yang diperoleh pedagang adalah Rp. 168.000,00
Diketahui sebuah bak mandi berbentuk balok yang terisi penuh dengan air. Bak tersebut aka n dikosongkan dengan menggunakan pompa yang menyedot air 0,7 liter per detik. Dalam waktu 30 menit bak dapat dikosongkan tanpa sisa. Jika luas alas bak adalah 10.500 cm 2, maka tinggi bak adalah...
BalasHapusDiketahui :
Air yang disedot per detik sebanyak 0,7 liter
Bak dikosongkan tanpa sisa selama 30 menit (1800 detik)
Luas alas bak adalah 10.500 cm2
Ditanya :
Tinggi bak?
Misal :
Air yang disedot per detik = v
Bak dikosongkan tanpa sisa = t
Luas alas bak = L
Tinggi Bak = T
V 0,7 liter
T 30 menit (1800 detik)
L 10500 cm2
T ?
T = V/(Luas Alas)
Solusi :
V = 0,7 . t
= 0.7 . 1800
= 1260000
T = 1260000/10500
= 120 cm
∴ tinggi bak adalah 120 cm
Dari 5 orang akan dipilih 3 orang untuk menjadi pengurus RT yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Tentukan banyaknya cara pemilihan yang mungkin.
BalasHapuspenyelesaian:
dik:
dari 5 orang akan dipilih3 orang menjadi pengurus RT
dit :
banyak cara pemilihan?
5P3 = 5!/( 5-3 )! = 5!/2!
= 5x4x3x2!/2!
= 5x4x3 = 60
jadi banya cara pemilihan adalah 60 cara
Contoh soal Aritmatika
BalasHapusDi sebuah toko bahan bangunan terdapat tumpukan batu bata. Banyak batu bata pada tumpukan paling atas adalah 12 buah dan selalu bertambah 2 buah pada tumpukan di bawahnya. Jika terdapat 40 tumpukan batu bata dari tumpukan bagian atas sampai bawah dan harga setiap batu bata adalah Rp600,00, maka besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruhnya adalah ....
PEMBAHASAN :
Diketahui banyak batu bata di setiap tumpukan membentuk barisan aritmatika, dengan:
banyak batu bata pada tumpukan paling atas = a = 12
selisih banyak batu bata di setiap tumpukan = b = 2
banyak tumpukan batu bata = n = 40
harga batu bata = Rp600,00 perbuah
Mula-mula tentukan jumlah batu bata seluruhnya (S40).
Selanjutnya tentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata.
Total biaya = jumlah batu bata seluruhnya × harga per buah
= jumlah batu bata seluruhnya × harga per buah
= 2.040 × 600
= 1.224.000
Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata adalah Rp1.224.000,00
Contoh soal Peluang
BalasHapusDalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang mengambil 3 kelereng merah sekaligus adalah....
Pembahasan
Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari 7 kelereng merah = nK = 7C3.
Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari seluruh kelereng 10 buah = nS = 10C3
Peluang terambil 3 kelereng merah nK.
Sebuah tempat air berbentuk tabung. Permukaan bagian dalam tabung akan dicat. Setiap kaleng cat dapat menutupi permukaan tabung seluas 2050 cm2. Hitunglah berapa kaleng cat yang dibutuhkna jika diameter tabung 70 cm dan tinggi tabung tersebut 85 cm.
BalasHapusJawaban :
Diketahui: luas tabung yang bias ditutupi oleh 1 kaleng cat = 2050 cm2
Diameter tabung = 70 cm
Tinggi tabung = 85 cm
Ditanyakan : berapa jumlah kaleng cat yang dibutuhkan untuk mengecat tempat air yang
Berbentuk tabung ?
Misalkan : diameter tabung = d = 70 cm
Tinggi tabung = t = 85 cm
Luas tabung yang bisa ditutupi oleh 1 kaleng cat = Lt = 2050 cm2
Sesuai dengan rumus Luas Permukaan tabung = πr (r + 2t)
Maka untuk mencari r = 1/2 d = 1/2 (70) = 35
Nilai π = 22/7
Luas permukaan tabung = πr (r + 2t)
= 22/7 (35) (35 + 2 × 85)
= 770/7 (35 + 170 )
= 110 (205)
= 22550
Jumlah kaleng yang dibutuhkan = (luas permukaan tabung)/Lt × 1 kaleng cat
= 22550/2050 × 1 kaleng cat
= 11 kaleng cat.
Maka jumlah kaleng cat yang dibutuhkan untuk mengecat bak mandi yang berbentuk tabung tersebut adalah 11 kaleng cat.
1. Ibu anita menumpukkan gelas yang masing-masing tingginya 12 cm. tinggi tumpukkan gelas kedua 15 cm dan tinggi tumpukan gelas ketiga 18 cm. maka tentukan tinggi tumpukan gelas ke 50 ?
BalasHapusJawaban :
Diketahui : tinggi tumpukan gelas pertama = 12 cm
Tinggi tumpukan gelas kedua = 15 cm
Tinggi tumpukan gelas ketiga = 18 cm
Ditanyakan : tinggi tumpukan gelas ke 50 ?
Sesuai aturan barisan aritmatika, maka tinggi tumpuka gelas pertama,kedua dan ketiga
12, 15, 18,…………………………………….
Misalkan : tinggi tumpukan pertama => U1 = a = 12 cm
Tinggi tumpukan kedua => U2 = 15 cm
Tinggi tumpukan gelas ketiga => U3 = 18 cm
Sesuai dengan rumus barisan aritmatika :
Maka: b = U2 – U1 = 15 – 12 = 3 n = 50
U50 = a + (n – 1) b
= 12 + (50 – 1) 3
= 12 + (49) 3
= 12 + 147
= 159
Maka panjang tumpukan gelas ke 50 adalah 159 cm.
2. Pak amir membeli mobil AVANZA dengan harga Rp.450.000.000,00. Mobil tersebut mengalami kerusakan sehingga pak amir harus membayar biaya kerusakan Rp.27.500.000,00. Kemudian mobil tersebut dijual pak amir dengan harga Rp. 485.000.000,00. Berapakah laba yang diperoleh pak amir ?
BalasHapusJawaban :
Diketahui: harga beli mobil = Rp. 450.000.000,00
Harga jual mobil = Rp. 495.000.000,00
Biaya kerusakan = Rp. 27.500.000,00
Ditanyakan : keuntungan atau laba yang diapatkan oleh pak amir ?
Misalkan : harga beli mobil = x = 450.000.000
Harga jual mobil = y = 485.000.000
Biaya kerusakan = z = 27.500.000
Total pembelian = x + z = 450.000.000 + 27.500.000 = 477.500.000
Keuntungan = y – x = 485.000.000 – 477.500.000 = 7.500.000
Maka keuntungan yang didapatkan oleh pak amir adalah Rp. 7.500.000,00.
3. Sebuah tempat air berbentuk tabung. Permukaan bagian dalam tabung akan
1. Harga 3 buahbukudan 5 pensiladalahRp. 42.000,00. Jikahargasebuahbukuadalah 3 kali hargasebuahpensil, tentukanlahhargamasing-masingpensildanbuku.
BalasHapusPenyelesaian:
Misalkanhargasebuahpensil = x rupiah makaharga 5 pensil = 5x rupiah
hargasebuahbukuadalah 3 kali hargasebuahpensil,
makahargasebuahbuku = 3x rupiah.
Jadi, harga 5 buahpensil = 5x rupiah danharga 3 buahbuku = 9x rupiah.
Jadi, harga 3 bukudan 5 pensiladalahRp. 42.000,00.
Berarti 5x + 9x = Rp. 42.000,00, inilah yang disebut model matematikanya.
5x + 9x = 42.000
14x = 42.000
x = 3.000
Jadi, hargasebuahpensiladalahRp. 3.000,00 danhargasebuahbukuadalah 3 x Rp. 3.000,00 = Rp. 9.000,00.
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 per bulan. Dibutuhkan Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00. Berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya tiap minggu tetapi uang per bulannya harus masih tersisa Rp 1.000.000,00.
BalasHapusCara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Jawaban;
Diketahui; - Gaji Ibu setiap bulan Rp 2.000.000,00, tambahan dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 per bulan, di butuhkan Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan, Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00, uang per bulannya harus masih tersisa Rp 1.000.000,00 ?
Ditanya; Berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya tiap minggu?
Dimisalkan; x = uang satu anak per minggu. Sehingga perbulanya(4 X 2x), y = gaji ibu, k = uang tambahan dari suami, f = uang belanja perbulan, c = uang kesehatan, b = uang sekolah dua anaknya, h = uang sisa perbulan.
Penyelesaian;
; (y + k ) – h = f + c + b + (4 X 2x)
(2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 X 2x)
6.000.000 – 1.000.000 = 4.500.000 + (8x)
5.000.000 = 4.500.000 + 8x
5.000.000 – 4.500.000 = 8x
500.000 = 8x
x = 500.000/8
x = 62.500
Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp 62.500,00.
Ica membeli 3 Kg kelengkeng dan 2 Kg anggur dengan harga Rp. 60. 000,-. Pada saat yang bersamaan dan pada toko yang sama Puput membeli 5 Kg kelengkeng dan 1 Kg anggur dengan membayar Rp. 65. 000,-. Hitung harga kelengkeng dan anggur per Kg !
BalasHapusJawab
Diketahui
Ica membeli 3Kg kelengkeng dan 2 Kg anggur dengan harga Rp. 60. 000,-
Puput membeli 5 Kg kelengkeng dan 1 Kg anggur dengan harga Rp. 65. 000,-
Ditanya
Berapa harga kelengkeng dan anggur per Kg nya ?
Penyelsaian
Missal
Kelengkeng = x dan anggur = y
Maka
Ica membeli 3x + 2y = 60.000
Puput membeli 5x + y = 65. 000
3x + 2y = 60.000 x1
5x + y = 65.000 x2
3x + 2y = 60.000
10x+2y= 130.000
________________ _
-7x = - 70.000
X =(-70.000)/(-7)
X = 10.000
Subtitusikan ke persamaan
5 (10.000) + y = 65.000
50,000 + y =65.000
50.000 -50.000 + y = 65.000 – 50.000
Y = 15.000
Jadi harga 1 Kg kelengkeng adalah Rp. 10.000,-
Dan harga 1 Kg anggur adalah Rp. 15.000,-
Amir memiliki papan berbentuk persegi panjang, dengan panjang CD= 30 cm dan lebar BD = 15 cm. Dia akan memotong papan tersebut dalam bentuk segitiga sembarang. Dimana segitiga tersebut memiliki panjang sisi DE = (5y-5), dan CE = (7y+2) cm.
BalasHapusTentukan :
A) Keliling segitiga tersebut dinyatakan dalam y, dimana y = 2!
B) Hitunglah panjang EB!
Penyelesaian :
Diketahui : Papan persegi panjang dengan panjang CD = 30cm, lebar BD = 15cm. Papan persegi panjang tersebut yang akan di potong dalam bentuk segitiga sembarang dengan panjang sisi DE = (5y-5) cm, CE = (7y+2)cm.
Ditanyakan:
A) Tentukan keliling segitiga tersebut jika dinyatakan nilai y = 2!
B) Hitunglah panjang EB!
Gambar :
Keliling segitiga = CD + DE + EC
= 30cm + (5y-5)cm + (7y+2) cm
= 30 + 5y –5+ 7y +2
= 12y + 27
Dimana nilai y = 2 = 12(2) + 27
= 24+ 27
= 51cm
Jadi keliling segitiga tersebut adalah 51 cm
Panjang EB = √(〖BD〗^2-ED^2 )
= √(〖15〗^2-〖(5y-5)〗^2 )
= √(225-〖(5(2)-5)〗^2 )
= √(225-5^2 )
= √(225-25)
= √200
= √(100*2 )
= 10√(2 ) cm
Jadi panjang EB = 10√2 cm
Assalamu'alaikum Wr.Wb....
BalasHapuspak ini ada tambahan soal dari saya
1.Seorang ayah membagikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada 4 orang anaknya. Makin muda usia anak makin kecil yang uang diterima. Jika selisih yang diterima oleh setiap dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp 5.000,00 dan si sulung menerima uang paling banyak maka jumlah uang yang diterima oleh si bungsu adalah.......?
Penyelesaian :
Dik :- membagikan uang Rp 100.000,00 kepada 4 orang anak.
- Makin muda usia anak makin kecil uang yang diterima.
- Selisih yang diterima setiap dua orang anak yang usianya berdekatan Rp 5.000,00.
Sulung menerima uang paling banyak.
Dit :jumlah uang yang diterima oleh si bungsu.....?
Penyelesaian
Dari soal dapat diketahui bahwa pembagian uang pada empat orang anak membentuk deret aritmetika, dengan:
S4 = 100.000 dan b = 5.000
Sehingga:
Sn = n/2 (2a+(n-1)b)
S4 = 4/2 (2a+(4-1)5.000)
100.000 = 4/2 (2a+(3)5.000)
100.000 = 2(2a+(15.000))
100.000/2 = (2a+15.000)
50.000 = (2a+15.0000)
50.000 – 15.000 = 2a
35.000 = 2 a
a = 35.000/2
a = 17.500
Makin muda usia maka uang yang diterima makin kecil, sehingga jumlah yang ditterima si bungsu a=Rp 17.500,00
Assalamuaa'alaikum wr.wb....
BalasHapusini tambahan soal pak
1. Dari 12 orang pengurus OSIS akan dipilih seorang ketua, sekertaris, dan bendahara. Banyak susunan yang dapat terjadi adalah
Penyelesaian:
Dari 12 orang akan dipilih ketua, sekertaris, bendahara (susunan dari unsusr-unsur dengan memerhatikan perubahan urutannya sehingga mencarinya dengan permutasi).
Dari sini diperoleh
P_3^12 = 12!/((12-13)) = 12!/9!
= 10×11×12 = 1320
Jadi banyak susunan pengurus yang dapat terjadi adalah 1320 susunan.
Assalamua'alaikum wr.wb.....
BalasHapus1.) Suatu tumpukan batu bata terdiri atas 15 lapis. Banyak batu bata pada lapis paling atas ada 10 buah, tepat di bawahnya ada 12 buah, di bawahnya lagi ada 14, dan seterusnya. Tentukan banyak batu bata pada lapisan paling bawah!
Pembahasan:
Pada soal diketahui tumpukan ada 15 lapis, ini berarti jumlah n ada 15, n = 15
Batu bata pada lapis paling atas berjumlah 10, ini berarti U15 = 10
Batu bata pada lapis di bawahnya ada 12, ini berarti U14 = 12
Batu bata pada lapis di bawahnya lagi ada 14, ini berarti U13 = 14
Ditanyakan: jumlah batu bata pada lapisan paling bawah, ini berarti kita diminta mencari suku pertama atau a
U15 = 10
U14 = 12
Beda = b = U15-U14 = 10-12 = -2
Kita jabarkan U15
U15 = 10
Un = a + (n-1)b
a + (15-1).-2 = 10
a + 14.(-2) = 10
a + (-28) = 10
a = 10 + 28
a = 38
assalamu'alaikum wr.wb....
BalasHapus1. Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang terdiri atas 4 anak kelas I, 5 anak kelas II, dan 6 anak kelas III. Kemudian akan ditentukan pimpinan yang terdiri dari ketua, wakil ketua,sekertaris. Jika kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris maka banyaknya kemungkinan susunan pimpinan adalah...............
Pembahasan :
Diketahui : tim delegasi yang terdiri atas :
4 anak kelas I
5 anak kelas II
6 anak kelas III
Dipilih pimpinan yang terdiri atas :
Ketua, wakil ketua, dan sekertaris,dengan syarat kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris.
Dit : banyaknya kemungkinan susunan pimpinan?
Penyelesaian:
Kelas asal ketua dari kelas III (sehingga wakil ketua dan sekertaris berasal dari kelas I dan II)
p_(1 × )^6 p_(2 )^9 = 6 ×9 ×8=432
Kelas asal ketua dari kelas II (sehingga wakil ketua dan sekertaris hanya dari kelas I)
p_(1 ×)^5 p_2^4 = 5 ×4 ×3=60
Jadi, banyak kemungkinan susunan pimpinan adalah 432 + 60 = 492
NPM: 15210061
BalasHapusSoal Barisan dan Deret
Sebuah perusahaan mobil mainan memproduksi 3.000 buah mobil mainan di tahun pertama produksinya. Disebabkan permintaan konsumen setiap tahunnya meningkat, perusahaan tersebut memutuskan untuk meningkatkan jumlah produksinya dengan menambah produksi mobil mainan sebanyak 10% dari produksi awal tiap tahunnya. Tentukan:
a. Jumlah mobil mainan yang diproduksi pada tahun kedelapan;
b. Jumlah mobil mainan yang telah diproduksi sampai dengan tahun kedelapan.
Penyelasaian:
Langkah 1
Menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal.
Diketahui: Suku pertama (a) = 3.000
Beda (b)= 10% x 3.000= 300
n= 8
ditanyakan:
a. Jumlah mobil mainan yang diproduksi pada tahun kedelapan (U8).
b. Jumlah mobil mainan yang telah diproduksi sampai tahun kedelapan (S8).
Langkah 2
a. Menentukan U8 dengan menggunakan rumus
Un = a + (n - 1) b
U8= 3.000 + (8-1)300
=3.000 + (7)300
=5.100
Jadi, jumlah mobil mainan yang diproduksi pada tahun kedelapan adalah 5.100 buah
Langkah 3
b. Menentukan S8 dengan menggunakan rumus
Sn= n/2 (a + Un)
S8= 8/2 (3.000 + U8)
=4 (3.000 + 5.100)
=32. 400
Jadi, jumlah mobil mainan yang telah diproduksi sampai tahun kedelapan adalah 32.400 buah.
NPM : 15210047
BalasHapusAssalamu'alaikum Wr...Wb...
Di sebuah toko bahan bangunan terdapat tumpukan batu bata. Banyak batu bata pada tumpukan paling atas adalah 12 buah dan selalu bertambah 2 buah pada tumpukan di bawahnya. Jika terdapat 40 tumpukan batu bata dari tumpukan bagian atas sampai bawah dan harga setiap batu bata adalah Rp 600,00, maka besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruhnya adalah ....
Penyelesaian :
Diketahui banyak batu bata di setiap tumpukan membentuk barisan aritmatika, dengan:
banyak batu bata pada tumpukan paling atas = a = 12
selisih banyak batu bata di setiap tumpukan = b = 2
banyak tumpukan batu bata = n = 40
harga batu bata = Rp600,00 perbuah
Mula-mula tentukan jumlah batu bata seluruhnya (S40)
Sn = 1/2 n (2a + (n – 1) b)
S40 = 1/2 40 (2 (12) + (40 – 1) 2)
S40 = 20 (24 + (39) 2)
S40 = 20 (24 + 78)
S40 = 20 (102)
S40 = 2.040
Selanjutnya tentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata.
Total biaya = jumlah batu bata seluruhnya × harga per buah
= 2.040 × 60
= 1.224.000
Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata adalah Rp 1.224.000,00.
Materi-materi pemodelan Matematika ini sungguh bermanfaat...semoga UTS pun lancar. amiin
BalasHapusSeorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 6 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. tentukan luas tanah!
BalasHapusPenyelesaian:
Diketahui:
l = p – 6
kll = 60 m
ditanya: luas …..???
P – 6
p
missalnya:
p = x
l = x – 6
kll = 2 (p + l)
60 = 2 (x + (x – 6))
60 = 2 (x + x – 6)
60 = 2 (2x – 6)
60 = 4x – 12
60 + 12 = 4x
72 = 4x
X =72/4
X = 18 m
Sehingga lebarnya
l = x – 6 = 18 – 6 = 12 m
Jadi luasnya = p x l
= 18 x 12
=216 m^2
NPM:15210058
BalasHapusAssalamuaa'alaikum wr.wb....
ini tambahan soal pak
1. Dari 12 orang pengurus OSIS akan dipilih seorang ketua, sekertaris, dan bendahara. Banyak susunan yang dapat terjadi adalah
Penyelesaian:
Dari 12 orang akan dipilih ketua, sekertaris, bendahara (susunan dari unsusr-unsur dengan memerhatikan perubahan urutannya sehingga mencarinya dengan permutasi).
Dari sini diperoleh
P_3^12 = 12!/((12-13)) = 12!/9!
= 10×11×12 = 1320
Jadi banyak susunan pengurus yang dapat terjadi adalah 1320 susunan.
NPM:15210057
BalasHapusassalamu'alaikum wr.wb....
1. Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang terdiri atas 4 anak kelas I, 5 anak kelas II, dan 6 anak kelas III. Kemudian akan ditentukan pimpinan yang terdiri dari ketua, wakil ketua,sekertaris. Jika kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris maka banyaknya kemungkinan susunan pimpinan adalah...............
Pembahasan :
Diketahui : tim delegasi yang terdiri atas :
4 anak kelas I
5 anak kelas II
6 anak kelas III
Dipilih pimpinan yang terdiri atas :
Ketua, wakil ketua, dan sekertaris,dengan syarat kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris.
Dit : banyaknya kemungkinan susunan pimpinan?
Penyelesaian:
Kelas asal ketua dari kelas III (sehingga wakil ketua dan sekertaris berasal dari kelas I dan II)
p_(1 × )^6 p_(2 )^9 = 6 ×9 ×8=432
Kelas asal ketua dari kelas II (sehingga wakil ketua dan sekertaris hanya dari kelas I)
p_(1 ×)^5 p_2^4 = 5 ×4 ×3=60
Jadi, banyak kemungkinan susunan pimpinan adalah 432 + 60 = 492
NPM: 15210063
BalasHapusAssalamu'alaikum Wr.Wb....
pak ini ada tambahan soal dari saya
1.Seorang ayah membagikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada 4 orang anaknya. Makin muda usia anak makin kecil yang uang diterima. Jika selisih yang diterima oleh setiap dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp 5.000,00 dan si sulung menerima uang paling banyak maka jumlah uang yang diterima oleh si bungsu adalah.......?
Penyelesaian :
Dik :- membagikan uang Rp 100.000,00 kepada 4 orang anak.
- Makin muda usia anak makin kecil uang yang diterima.
- Selisih yang diterima setiap dua orang anak yang usianya berdekatan Rp 5.000,00.
Sulung menerima uang paling banyak.
Dit :jumlah uang yang diterima oleh si bungsu.....?
Penyelesaian
Dari soal dapat diketahui bahwa pembagian uang pada empat orang anak membentuk deret aritmetika, dengan:
S4 = 100.000 dan b = 5.000
Sehingga:
Sn = n/2 (2a+(n-1)b)
S4 = 4/2 (2a+(4-1)5.000)
100.000 = 4/2 (2a+(3)5.000)
100.000 = 2(2a+(15.000))
100.000/2 = (2a+15.000)
50.000 = (2a+15.0000)
50.000 – 15.000 = 2a
35.000 = 2 a
a = 35.000/2
a = 17.500
Makin muda usia maka uang yang diterima makin kecil, sehingga jumlah yang ditterima si bungsu a=Rp 17.500,00
NPM: 15210040
BalasHapusAssalamua'alaikum wr.wb.....
1.) Suatu tumpukan batu bata terdiri atas 15 lapis. Banyak batu bata pada lapis paling atas ada 10 buah, tepat di bawahnya ada 12 buah, di bawahnya lagi ada 14, dan seterusnya. Tentukan banyak batu bata pada lapisan paling bawah!
Pembahasan:
Pada soal diketahui tumpukan ada 15 lapis, ini berarti jumlah n ada 15, n = 15
Batu bata pada lapis paling atas berjumlah 10, ini berarti U15 = 10
Batu bata pada lapis di bawahnya ada 12, ini berarti U14 = 12
Batu bata pada lapis di bawahnya lagi ada 14, ini berarti U13 = 14
Ditanyakan: jumlah batu bata pada lapisan paling bawah, ini berarti kita diminta mencari suku pertama atau a
U15 = 10
U14 = 12
Beda = b = U15-U14 = 10-12 = -2
Kita jabarkan U15
U15 = 10
Un = a + (n-1)b
a + (15-1).-2 = 10
a + 14.(-2) = 10
a + (-28) = 10
a = 10 + 28
a = 38
Penting mempelajari pemodelan matematika dikarenakan, seperti yg kita lihat saat ini, dalam proses pembelajaran, sebagian besar anak didik lebih bnyak mnghafal daripada memahami apa yg dipelajari, lebih tertarik pada penyelesaian soal2 matematika yg sudah jelas formulasinya daripada memahami apa makna dari model formulasi itu sendiri, adapun pendidik lebih mengutamakan intelek daripada sikap anak didik, dan lebih mementingkan hasil daripada proses belajar.
BalasHapusUntuk mengatasi hal ini kita perlu memodelkan masalah yg dihadapi. Untuk memodelkan suatu permasalahan seperti permasalahan di atas perlu melakukan beberapa tahap. Pertama penyusunan konsep sesuai permasalahan. Kedua memformulasikan model dari permasalahan tersebut. Kemudian mensimulasi model, dan yang terakhir menerapkan model tersebut ke dalam kehidupan.
Pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata dan membentuk suatu siklus
A010
BalasHapus.
Penting mempelajari pemodelan matematika dikarenakan, seperti yg kita lihat saat ini, dalam proses pembelajaran, sebagian besar anak didik lebih bnyak mnghafal daripada memahami apa yg dipelajari, lebih tertarik pada penyelesaian soal2 matematika yg sudah jelas formulasinya daripada memahami apa makna dari model formulasi itu sendiri, adapun pendidik lebih mengutamakan intelek daripada sikap anak didik, dan lebih mementingkan hasil daripada proses belajar.
Untuk mengatasi hal ini kita perlu memodelkan masalah yg dihadapi. Untuk memodelkan suatu permasalahan seperti permasalahan di atas perlu melakukan beberapa tahap. Pertama penyusunan konsep sesuai permasalahan. Kedua memformulasikan model dari permasalahan tersebut. Kemudian mensimulasi model, dan yang terakhir menerapkan model tersebut ke dalam kehidupan.
Pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata dan membentuk suatu siklus
.
Memang tidak semua permasalah bisa diselesaikan, tapi setidaknya ada beberapa masalah yg bisa kita selesaikan dengan cara diatas
B.028
BalasHapusdalam kehidupan nyata yang dapat dibuat model adalah permasalahan dalam bidang pertanian (pertumbuhan tanaman). Untuk membentuknya menjadi model matematika diperlukan variabel – variabel yang mempengaruhinya, diantaranya suhu,intensitas cahaya, kadar air, unsur hara. Keempat variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga menyebabkan tanaman tersebut akan tumbuh subur.
B.049
BalasHapusPak apakah semua soal dalam matematika bisa diselesaikan dengan cara pemodelan matematika
Kembali lagi ke definisi awal bahwa pemodelan merupakan bidang matematika yang berusaha merepresentasi dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem pada dunia real dalam pernyataan matematika, sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat. Pemodelan dilakukan untuk mempermudah penyelesaian. Namun, jika masalah tersebut dapat langsung diselesaikan, agar segera diselesaikan tanpa harus memperhatikan modelnya.
HapusB.029
BalasHapus-model merupakan representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan.
-pemodelan merupakan proses dalam memperoleh pemahaman suatu bentuk penyerderhanaan untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan
-pemodelan matematika merupakan proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi.
-kegunaan model
1. Untuk berpikir/analisis
2. Untuk berkomunikasi
3. Untuk memperkirakan prediksi
4. Untuk mengendalikan kontrok
5. Untuk berlatih/simulasi
-pedoman kerja dengan model matematik
1. Amati dan difinisikan masalahnya (pembuatan model ikonik akan sangat membantu)
2. Tulis persamaan matematik yang mewakili masalah
3. Tarik interpretasi atau kerjakan lebih lanjut persamaan tersebut
B.047
BalasHapusModel adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan.
Model matematika adalah suatu fenomena untuk menyelesaikan suatu permasalahan matematika seperti persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi.
Adapun jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
1. Kelas I, pembagian menurut fungsi
a. Model deskriptif;
b. Model prediktif;.
c. Model normatif;.
2. Kelas II, pembagian menurut struktur
a. Model Ikonik;
b. Model Analog;
c. Model Simbolis;
3. Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
a. Statis;
b. Dinamis;
4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
a. Deterministik;
b. Probabilistik.
c. Game;
5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
a. Umum
b. Khusus
Pemodelan Matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Model merupakan Simplifikasi atau penyederhanaan fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika.
BalasHapusKegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini antara lain:
1. Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan – kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
2. Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian.
3. Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
4. Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya.
5. Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan.
Langkah – langkah pembentukan model matematika:
1. Identifikasi masalah
2. Asumsi
3. Manipulasi matematik
4. Interpretasi
5. Validasi model
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusB 032
BalasHapuspemodelan matematika adalah sesuatu yang menjelaskan suatu masalah yang terjadi. Terkadang seseorang mengetahui sebab dan akibat dari masalah tersebut secara intuitif. Akan tetapi apakah jawaban tersebut sahih dan dapat diterima oleh akal pikiran. Dengan dibentuknya suatu model matematika, orang menjadi dapat menjelaskan sebab dan akibat dari suatu masalah secara ilmiah dan dapat diterima oleh akal sehat.
Pemodelan matematika mampu menerangkan kejadian-kejadian dalam kehidupan secara ilmiah.
Dalam proses pemodelan ada beberapa tahapan antara lain :
1. Masalah
2. Karaktristik masalah
3. Formulasi model matematik
4. Analisis
5. Validasi
6. Perubahan
7. Model memadai
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusB.042
BalasHapusPemodelan matematika diartikan sebagai suatu cara merepresentasikan, memodelkan, menyederhanakan suatu bentuk permasalahan yang ada didunia nyata atau dalam kehidupan kita sehari-hari.dilakukannya pemodelan tersebut bertujuan untuk menudahkan kita dalam menemukan solusi setiap permasalahan yang ada yang tidak bisa diselesaikan dalam kehidupan nyata dengan melakukan serangkain proses yg telah ditentukan aturannya dalam pemodelan matematika. Pemodelan matematika saya rasa perlu ukntuk dipahami tidak hanya kalangan mahasiswa saja tapi di mulai dari anak didik yg berada pada tingkat dasar, mengapa? Jika diperkenalkan pemodelan matematika maka sejak dini mereka telah diajarkan serangkain peroses dalam menyelesaikan soal-soal dalam matematika yang tentunya berkaitan dengan kehidupan nyata. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang tidak tau peroses dalam menyelesaikan soal dan hanya mementingkan hasilnya saja. Jadi pemodelan matematika sangat perlu untuk dipahami
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusB.039
BalasHapusPemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata.Jenis model matematika berupa model empiris,model simulasi,model stokastik,dn model dwtwrministik.dalam kehidupan sehari-hari model diartikan sebagai contoh,miniatur ,dan peta dari suatu masalah.
B.046
BalasHapusModel matematika secara kasar didefinisikan sebagai penggambaran fenomena dunia nyata melalui bahasa/simbol matematis. Sedangkan pemodelan adalah kegiatan membuat model matematika berdasarkan fenomena nyata. Kalau merujuk pada perkataan Frank R. Giordano dkk pada bukunya yang berjudul A First Course in Mathematical Modeling: “Model matematika adalah idealisasi dari fenomena dunia nyata dan tidak pernah menjadi representasi yang lengkap sempurna”. Hal ini dapat dimengerti karena terkadang terlalu banyak variabel yang dapat berlaku pada suatu peristiwa.
Sebagai contoh misalnya gerakan bandul. Secara sederhana gerakan bandul dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Tapi, bagaimana kalau dada pengaruh lain misalnya gaya magnet di sekitar bandul (misalnya bandul terbuat dari besi) dapat mempengaruhi gerakan bandul tersebut? Atau bagaimana jika ketika bandul bergerak, gerakannya dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya?
Walaupun tidak ada satupun model matematika yang dapat merepresentatikan keadaan dunia nyata secara sempurna, tapi model matematika yang baik dapat memberikan penjelasan yang bernilai dan menghasilkan suatu kesimpulan yang setidaknya dapat menggambarkan dunia nyata sebagian.
Tujuan dan Manfaat Pemodelan Matematika
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan menyederhanakan fenomena dunia nyata menjadi model matematika. Berdasarkan Lecture Note An Introduction to Mathematical Modeling oleh Gleen Marion, contoh manfaatnya adalah:
Karena matematika adalah bahasa yang sangat presisi, hal ini dapat memudahkan kita dalam merumuskan ide-ide dan mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mendasari fenomena tersebut.
Karena matematika bahasa yang ringkas, dengan aturan-aturan yang terdefinisi dengan baik untuk melakukan manipulasi.
Semua hasil yang diperoleh matematikawan yang teruji ratusan tahun dapat digunakan.
Komputer dapat melakukan melakukan kalkulasi numerik.
Selain itu terdapat beberapa tujuan yang dapat diraih dalam membentuk model matematika, misalnya:
Membangun pemahaman saintifik
Menguji efek-efek perubahan dalam suatu sistem
Sebagai alat bantu dalam membuat keputusan.
B.046
BalasHapusModel matematika secara kasar didefinisikan sebagai penggambaran fenomena dunia nyata melalui bahasa/simbol matematis. Sedangkan pemodelan adalah kegiatan membuat model matematika berdasarkan fenomena nyata. Kalau merujuk pada perkataan Frank R. Giordano dkk pada bukunya yang berjudul A First Course in Mathematical Modeling: “Model matematika adalah idealisasi dari fenomena dunia nyata dan tidak pernah menjadi representasi yang lengkap sempurna”. Hal ini dapat dimengerti karena terkadang terlalu banyak variabel yang dapat berlaku pada suatu peristiwa.
Sebagai contoh misalnya gerakan bandul. Secara sederhana gerakan bandul dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Tapi, bagaimana kalau dada pengaruh lain misalnya gaya magnet di sekitar bandul (misalnya bandul terbuat dari besi) dapat mempengaruhi gerakan bandul tersebut? Atau bagaimana jika ketika bandul bergerak, gerakannya dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya?
Walaupun tidak ada satupun model matematika yang dapat merepresentatikan keadaan dunia nyata secara sempurna, tapi model matematika yang baik dapat memberikan penjelasan yang bernilai dan menghasilkan suatu kesimpulan yang setidaknya dapat menggambarkan dunia nyata sebagian.
Tujuan dan Manfaat Pemodelan Matematika
Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan menyederhanakan fenomena dunia nyata menjadi model matematika. Berdasarkan Lecture Note An Introduction to Mathematical Modeling oleh Gleen Marion, contoh manfaatnya adalah:
Karena matematika adalah bahasa yang sangat presisi, hal ini dapat memudahkan kita dalam merumuskan ide-ide dan mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mendasari fenomena tersebut.
Karena matematika bahasa yang ringkas, dengan aturan-aturan yang terdefinisi dengan baik untuk melakukan manipulasi.
Semua hasil yang diperoleh matematikawan yang teruji ratusan tahun dapat digunakan.
Komputer dapat melakukan melakukan kalkulasi numerik.
Selain itu terdapat beberapa tujuan yang dapat diraih dalam membentuk model matematika, misalnya:
Membangun pemahaman saintifik
Menguji efek-efek perubahan dalam suatu sistem
Sebagai alat bantu dalam membuat keputusan.
B.041
BalasHapusSedikit kesimpulan yang saya dapat dari materi diatas:
Pemodelan matematika yakni merubah masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari dalam bahasa matematika dan dapat diselesaikan dengan aturan yang sudah ada. Hasil penyelesaian dari sebuah model matematika diuji untuk mengetahui penyelesaiannya valid atau tidak valid. Hasil yang valid akan menjawab secara tepat model matematikanya dan ini disebut solusi matematika, akan tetapi jika hasil yang tidak valid maka perlu dilakukan analisis ulang model matematikanya. Modelan matematika dapat berupa persamaan,sistem persamaan, fungsi, relasi.
Adapun proses-proses dalam pemodelan marematika:
1. Adanya masalah
2. Mengasumsikan
3. Membuat formulasi pemodelan matematika
4. Menganalisis
5. Memvalidasi
6. Membandingkan
7. Solusi
B.044
BalasHapusKesimpulan yg dapat saya ambil dari materi diatas adalah model adalah suatu gambaran tentang suatu masalah agar menjadi lebih sederhana dan dapat diselesaikan. Model ini dibagi menjadi 5 kelas yaitu:
Kelas I, pembagian menurut fungsi: model deskriptif dan normatif
Kelas ke 2, menurut strukturnya dibagi menjadi 2 yaitu model ikonik, analog dan simbolis
Kelas ke 3, menurut refrensi waktu yaitu statis dan dinamis.
Kelas ke 4, menurut referansi kepastian yaitu deterministik, probabilistik dan game
Kelas ke 5 menurut generalitas yaitu umum dan khusus
Dalam sumber lain hal yang dapat saya petik antara lain:
Secara umum pengertian model adalah suatu usaha untuk menciptakan
suatu replika/tiruan dari suatu fenomena/peristiwa alam. Ada tiga jenis model
yaitu model fisik, model analogi dan model matematik.
Pada model fisik replika/tiruan tersebut dilaksanakan dengan menirukan
domain/ruang/daerah dimana fenomena/peristiwa alam itu terjadi. Tiruan
domain ini dapat lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan domain
aslinya di lapangan/alam. Kecocokan dari model ini tergantung dari dari
seberapa mungkin kesebangunan (geometris, kinematis, dan dinamis) di alam
dapat ditirukan dalam model. Contoh: model bendung, model bangunan
pelimpah, model karburator.
Pada model analogi replika/tiruan tersebut dilaksanakan dengan
menganalogikan fenomena/peristiwa alam dengan fenomena/peristiwa alam
yang lain untuk kemudian dibuat model fisiknya. Contoh: peristiwa aliran air
tanah di bawah bendung ditirukan dengan model yang menggunakan arus listrik.
D:\My Documents\Publikasi\Model Matematika\Model Matematik.doc (752Kb)
Pada model matematik replika/tiruan tersebut dilaksanakan dengan
mendiskripsikan fenomena/peristiwa alam dengan satu set persamaan.
Kecocokan model terhadap fenomena/peristiwa alamnya tergantung dari
ketepatan formulasi persamaan matematis dalam mendiskripsikan
fenomena/peristiwa alam yang ditirukan.
A017
BalasHapusMateri di atas telah membahas secara rinci tentang pemodelan matematika, dimana dengan pemodelan matematika mempermudah untuk menyelesaikan suatu masalah yang terjadi baik di forum resmi maupun nonforum. Pada pembahasan tentang tanda metode pembelajaran di kelas telah memberikan suatu pengetahuan atau suatu masalah yang sering terjadi secara turun temurun, sehingga kebanyakan peserta didik cepat bosan saat mengikuti pelajaran tersebut, terutama saat belajar matematika. Jadi materi ini sangat baik dipelajari oleh mahasis,sehingga ketika terjun di lapangan sudah bisa menganalisis suatu masalah dan menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi dengan menggunakan pemodelan matematika
16210030
BalasHapus16210030
BalasHapuspemodelan matematika sangatlah perlu di pelajari oleh mahasiswa terutama mahasiswa perogram pendidikan matematika karna dapat membantu mempermudah dalam menyelesaikan suatu masalah terutama dalam masalah matematika. seperti yang telah di paparkan pada materi di atas, di situ di jelaskan secara rinci bagaimana dan seperti apa pemodelan matematika.
B.040
BalasHapusPemodelan matematika sangatlah penting
Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah. Secara umum istilah tersebut di atas menggambarkan adanya padanan atau hubungan antara unsur-unsur dari rumah dengan modelnya. Sebagai contoh, perbandingan antara panjang dan lebar bangunan rumah dengan modelnya. Tetapi tidaklah berarti bahwa model rumah dan rumah itu sendiri sama ukuranya dalam setiap hal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa apabila ada suatu benda A (dapat berupa masalah, fenomena) dan modelnya B, maka terdapat kumpulan unsur-unsur dam B yang mempunyai padanan dengan A. Demikian pula terdapat suatu hubungan yang berlaku antara unsur-unsur di B yang sesuai dengan unsur-unsur sebagai padanannya di A. Dengan analogi pemikiran seperti itu, dalam matematika pun selalu terkait pada masalah yang berhubungan dengan besaran atau variabel. Suatu fenomena atau sebuah unsur tertentu dapat direpresentasikan dengan suatu variabel. Suatu
masalah yang timbul akan lebih mudah dan menja3di tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.
Permodelan Matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Model merrupakan Simplifikasi atau penyederhanaan models fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika. Model matematika yang dihasilkan, dapat berupa bentuk persamaan,pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara
BalasHapuskomponen-komponen dalam uatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan
model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan matematika.
Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini antara lain:
Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya,
Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan, dan lain-lain.
Langkah – langkah pembentukan model matematika
Identifikasi Masalah'
Asumsi
Manipulasi Matematik
Interpretasi
Validasi Model
Jenis – Jenis Model
Simbolik
Peranan
Skematik
Sistematik
Statistik
Komputer
B.037
BalasHapusDalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari matematika karena aktivitas kita selalu menggunakan matematika.
Contohnya
Dalam kehidupan berbisnis digunakan sebagai media atau alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahanan masalah dimana dengan penggunaan bahasa matematika, masalah-masalah yang ada dalam dunia bisnis dapat menjadi lebih sederhana untuk disajikan, dipahami, dianalisis, dan sipecahkan.
B.035
BalasHapusUntuk membuat model matematika dari suatu masalah tidak sertamerta langsung dibuat tanpa aturan, akan tetapi harus memperhatikan / melalui beberapa tahapan yang telah ditentukan dan harus diikuti secara teratur, mulai dari asumsi keberadaan objek, lalu dilanjutkan dengan mencari dan menganalisis keberadaan operasi-operasi, relasi atau aksioma yang melekatpada masing-masing objek. pemodelan juga melalui 2 tahapan yaitu abstraksi dan idealis. dalam membuat pemodelan juga harus memperhatikan hukum yang ada. setelah pemodelan terbentuk, pemodelan tersebut perlu melalui tahapan pengujian, jika hasilnya valid maka akan terjawab secara teppat pemodelan matematikanya, jika sebaliknya maka solusi matematikanya belum terjawab dan perlu dilakukan pemecahan ulang atas pemodelan matematikanya.
dalam membentuk pemodelan matematika ini diperlukan kejelian, kecermatan, dan ketekunan yang tinggi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusB.036
BalasHapusPemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Karena dengan dibentuknya permasalah itu dalam bentuk model dapa membantu dalam hal penyederhanaan masalah atau fenomena-fenomena nyata dalam matematika. Misalkan model matematika berupa persamaan,pertidaksamaan,dll. Namun harus juga menggunakan prinsip2 matematika yang ada karena tanpa memperhatikn dan menggunakan prinsip2 matematika yang sudah ada kita tidak akan dapat melihat apakah model tersebut sudah sesuai dengan rumusan masalahnya sebagai permulaan masalah nyata yang dihadapi. Dengab demikian kita juga dapat belajar bahwa setiap permasalah itu memiliki jalan penyelesaiian
Dengan adanya pemodelan matematika ini juga dapat mempermudah kita bagaimana cara dalam menyelesaiikan masalah dengan menggunakan persamaan
B.033
BalasHapuspemodelan matematika merupakan proses penyederhanaan fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika. untuk menyederhanakan fenomena-fenomena nyata ke dalam bentuk matematika harus diperhatikan aturan-aturan, hukum, asumsi dan juga tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan.
A004
BalasHapuskesimpulan yang saya dapatkan dari bacaan di atas adalah:
1. setiap fakta kehidupan di bumi menggunakan matematika dalam satu cara atau yang lain.
2. pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. artinya bahwa pemodelan matematika adalah usaha untuk menyajikan suatu keadaan nyata ke dalam bentuk simbol-simbol matematika, dengan tujuan untuk membentuk fungsi-fungsi matematika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang atau menjelaskan bagaimana suatu keadaan bisa terjadi.
3. model merupakan simplikasi atau penyederhanaan fenomena-fenomena nyata dalam bentuk matematika. model matematika yang dihasilkan dapat berupa bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya, terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.
syarat utama model yang baik:
1. representatif: model mewakili dengan benar sesuatu yang diwakili, semakin mewakili, maka model semakin kompleks.
2. dapat dipahami/dimanfaatkan: model yang dibuat harus dapat dimanfaatkan(dapat diselesaikan secara matematis), semakin sederhana, maka model semakin mudah diselesaikan.
A012
BalasHapusKesimpulan menurut saya dari materi tsb :
Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Model matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif.
Pemodelan matematika penting untuk dipelajari karena mempermudah kita memecahkan masalah dalam model matematika seperti menggunakan simbol-simbol atau variabel. Model matematika yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti penjumlaham, pengurangan, perkalian dan pembagian. Misalnya: Ani mempunyai sebuah apel dan dua buah jeruk. Maka dimodelkan dengan apel dimisalkan x, dan jeruk dimisalkan y sehingga menjadi x + 2y.
A023
BalasHapusModel adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah.
A016
BalasHapusModel adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan.
Model matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi. Model matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif.
Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya.
Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
Tahap 1 : masalah
Tahap 2 : Karakterisasi masalah
Tahap 3 : Formulasi model matematik
Tahap 4. Analisis
Tahap 5. Validasi
Tahap 6 : Perubahan
Tahap 7 : Model memadai
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA008
BalasHapusPemodelan matematika ini sangat membantu untuk menyelesaikan latihan soal soal matematika sehingga membantu para para pelajar atau mahasiswa untuk menyelaesaikan soal soal dan tugas yang berkaitan dengan matematika
A008
BalasHapusPemodelan matematika ini sangat membantu untuk menyelesaikan latihan soal soal matematika sehingga membantu para para pelajar atau mahasiswa untuk menyelaesaikan soal soal dan tugas yang berkaitan dengan matematika
A019
BalasHapusKesimpulan menurut saya dari materi tersebut :
Dalam matematika, teori model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis.
Pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Pembahasan pemodelan matematika dimulai dari pengertian model dan kegunaannya. Kemudian tahap-tahap pembentukan model matematika dibahas satu persatu dan diberikan contoh-contohnya.
Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
Tahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan.
Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar.
Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh.
Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan.
A005
BalasHapusKesimpulan dari materi di atas yaitu:
Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan.
Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
1. Kelas I, pembagian menurut fungsi
2. Kelas II, pembagian menurut struktur
3. Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata. Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
Tahap 1. Masalah
Tahap 2. Karakterisasi masalah
Tahap 3. Formulasi model matematik.
Tahap 4. Analisis
Tahap 5. Validasi
Tahap 6. Perubahan
Tahap 7. Model memadai
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA018
BalasHapusPemodelan matematika:
Model adalah refresentasi penyederhanaan dari sebuah realita yang komplek (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan masalah. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau refresentasi suatu masalah dalam bentuk yang sederhana dan mudah di kerjakan, sehingga pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA022
BalasHapusPemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika.Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya.
pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
Tahap 1. Masalah
Tahap 2. Karakterisasi masalah
Tahap 3. Formulasi model matematik.
Tahap 4. Analisis
Tahap 5. Validasi
Tahap 6. Perubahan
Tahap 7. Model memadai
Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah.
suatu masalah yang timbul akan lebih mudah dan menjadi tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.
A006
BalasHapusModel adalah representasi peyederhanaan dari sebuah realita yang komplex yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan realitaya untuk menyelesaikan permasalahan yang sulit untuk diselesaikan.
Pemodelan matematika adalah proses dalam meyederhanakan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan variabel misalnya X dan Y yang sering di gunakan dalam memodelkan soal cerita,agar mudah untuk di megerti dan mudah untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi.
Pemodelan matematika dapat di lakukan dalam beberapa tahapan,yaitu:
Tahap 1. Mengidentifikasi masalah yang terhadi
Tahap 2.karakterisasi masalah( mengkategorikan
Masalah)
Tahap 3.formulasi model matematika
Tahap 4.analisis
Tahap 5.validasi
Tahap 6.perubahan
Tahap 7.model memadai
Suatu fenomena atau peristiwa dapat direpresentasikan dengan suatu variabel.suatu masalah yang timbul akan lebih mudah dan menjadi tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.
A021.Mathematical modeling sangat penting untuk di pelajari oleh siswa maupun mahasiswa,mengingat pemodelan matematika ini merupakan bentuk dari pengaplikasian suatu rumus/formula untuk memudahkan dalam menyelesaikan permasalahan nyata(masalah dari kehidupan sehari-hari).kebanyakan pelajar di masa sekarang ini,dalam proses pembelajaran lebih tertarik dengan metode menghapal rumus dan tekhnis penyelesaian soal daripada memahami rumus tersebut.metode memahami jauh lebih penting dari sekedar menghapal,karena dengan memahami suatu formula/rumus pelajar mampu mengaplikasikan formula itu untuk masalah nyata.melihat banyak sekali masalah nyata yang dalam penyelesaianya menggunakan formula-formula matematika,seperti dalam aritmatika,aljabar,geometri dan pengukuran dan masih banyak lagi.
BalasHapus15210010_Pemodelan matematika sangat membantu dalam menyelesaikan semua masalah/soal karena peserta didik lebih tertarik pada sebuah trik atau cara/teknis penyelesaian sebuah soal. Apalagi di negara-negara yang menggunakan kurikulum Abad-21 mereka menggunakan problem solving, dan skill dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sangat dibutuhkan maka pemodelan matematika sangat membantu dalam menyelesaian ppermasalahan tersebut.
BalasHapusB027
BalasHapusPemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa pendidikan matematika dalam mempermudah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Oleh sebab itu pemodelan matematika juga sangat penting untuk di pelajari, dimana dengan mengerti pemodelan matematika siswa ataupun mahasiswa bisa memiliki sekil untuk menyelesaikan masalah matematika
B027
BalasHapusPemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yg mempermudah mahasiswa dalam memahami dan menyelesaikan masalah matematika. Oleh karena itu pemodelan matematika juga perlu dan penting di pelajari oleh mahasiswa guna agar nahasiswa mampu menciptakan dan mengembangkan sekil sekil dalam matematika
B027
BalasHapusPemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa pendidikan matematika dalam mempermudah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Oleh sebab itu pemodelan matematika juga sangat penting untuk di pelajari, dimana dengan mengerti pemodelan matematika siswa ataupun mahasiswa bisa memiliki sekil untuk menyelesaikan masalah matematika
B027
BalasHapusPemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa pendidikan matematika dalam mempermudah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Oleh sebab itu pemodelan matematika juga sangat penting untuk di pelajari, dimana dengan mengerti pemodelan matematika siswa ataupun mahasiswa bisa memiliki sekil untuk menyelesaikan masalah matematika
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA0002
BalasHapusmodel adalah pemumpamaan dari sesuatu yang membuat kita lebih mudah mengerti tentang hal tersebut. model adalah memisalkan sesuatu dengan sesuatu yang lebih mudah kita mengerti dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau penyelesaian permasalahan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA003
BalasHapusKesimpulan yang dapat saya ambil adalah.
Pemodelan matematika adalah uraian secara matematika yang digunakan dalam fungsi dan persamaan dari dunia nyata.
Tujuan pemodelan matematika misalnya dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk memudahkan seseorang dalam proses jual beli dan lainnya. Adapaun tujuan lain model adalah untuk membuat penalaran tentang perilaku dimasa depan..
Terdapat beberapa jenis model matematika adalah:
1). Model empiris yaitu yang berhubungan dengan problem menentukan peran yang penting.
2). Model simulasi adalah tentang bagaimana memprogramkan suatu komunikasi atau program komputer
3). Model detminstik dan stokasik adalah dengan menggunakan persamaan/ himpunan..😊
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA003
BalasHapusKesimpulan yang dapat saya ambil adalah.
Pemodelan matematika adalah uraian secara matematika yang digunakan dalam fungsi dan persamaan dari dunia nyata.
Tujuan pemodelan matematika misalnya dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk memudahkan seseorang dalam proses jual beli dan lainnya. Adapaun tujuan lain model adalah untuk membuat penalaran tentang perilaku dimasa depan..
Terdapat beberapa jenis model matematika adalah:
1). Model empiris yaitu yang berhubungan dengan problem menentukan peran yang penting.
2). Model simulasi adalah tentang bagaimana memprogramkan suatu komunikasi atau program komputer
3). Model detminstik dan stokasik adalah dengan menggunakan persamaan/ himpunan..😊
A014
BalasHapusModel adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Dalam matematika, teori model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis. Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
1. Kelas I, pembagian menurut fungsi
a. Model deskriptif; hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi
b. Model prediktif; model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
c. Model normatif; model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil. Contoh: model budget advertensi, model economics, model marketing.
2. Kelas II, pembagian menurut struktur
a. Model Ikonik; adalah model yang menirukan sistem aslinya dari segi fisik, seperti bentuk, pola dan fungsi, tetapi dalam suatu skala tertentu.
Contoh: model mobil atau model pesawat terbang
b. Model Analog; suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Model analog biasanya lebih mudah dimengerti daripada sistem yang digambarkannya
Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa.
c. Model Simbolis; suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.
3. Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
a. Statis; model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya.
b. Dinamis; mempunyai unsur waktu dalam perumusannya.
4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
a. Deterministik; dalam model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti.
b. Probabilistik; model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.
c. Game; teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
a. Umum
b. Khusus
A009
BalasHapusPemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk mempresentasikan dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem dunia real dalam pernyataan matematis sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat. Pemodelan matematika sangat membantu untuk memudahkan dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dengan menggunakan simbol-simbol untuk menyederhanakan permasalahan sehingga permasalahan tersebut mudah dicari solusinya. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain: masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya.
B045
BalasHapusmodel adalah ilmu yang menyajikan konsep - konsep matematis melalui konsep himpunan,atau ilmu tentang model - model yag mendukung suatu sistem matematis.
pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan suatu masalah matematika. Dengan pemodelan matematika kita bisa mengetahui atau memprediksi suatu kejadian atau fenomena yang akan muncul dan dengan pemodelan matematika kita bisa mengetahui tahap - tahap masalah,karakteristik masalah,formulasi model matematik,analisis, validasi,perubahan,model memadai.
B.049
BalasHapusAs....wr....kth.
Pemodelan matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang bersipat refresentatip, artinya tidak cukup hanya melihat modelnya saja melainkan bagaimana cara untuk mengetahui dan memahami prosesnya hingga sampai model atau hasilnya terseebut. dan bagaimana untuk mendiskripsikannya kedalam kehidupan nyata. Dengan adanya pemodelan matematika mempermudahkan kita sebagai pelajar khususnya untuk orang yang ingin lebih tahu tentang pelajaran matematika kedalam kehidupan nyata.
A15210017_pemodelan matematika sangatlah perlu di pelajari karena sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi, misalnya ketika ingin mengukur luas sebidang tanah maka yang akan di perlukan adalah bagaimana cara memodelkannya agar bisa di hitung. Adapun tahap-tahap dalam pemodelan matematika sebagai berikut:
BalasHapus1. Adanya masalah
2. Karakteristik masalah
3. Formulasi model matematika
4. Analisis
5. Validasi
6. Perubahan
7. Model memadai.
Ketika menemukan masalah yang bersifat sederhana dapat dilakukan pemecahan masalahnya sebagai berikut:
Langkah 1: baca masalah dengan cermat kemudian tentukan apa yang diketahui, dan apa yang belum diketahui atau dicari, lalu tulis dengan lengkap informasi yang di dapat.
Langkah 2: gunakan variabel untuk menyatakan apa yang dicari atau ditanyakan.
Langkah 3: konstruksi diagram atau bagan untuk memudahkan atau menentukan hubungan yang ada antara unsur-unsur dan variabel yang diketahui.
Langkah 4: nyatakan model matematika yang dicari dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan atau sistem persamaan.
Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
BalasHapusTahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum maka diupayakan menjadi masalah khusus atau operasional.
Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
yang mendasar tentang masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya.
Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar. Makin paham akan masalah yang dihadapi dan kokoh penguasaan matematik seseorang, akan sangat membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan ini kita selalu berusaha untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "coba", karena model matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi.
Tahap 4. Analisis; Analisis matematik kemudian dilakukan dengan pendugaan parameter serta deduksi sifat-sifat yang diperoleh dari model yang digunakan.
Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu divalidasi, yaitu sejauh mana model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi. Proses
validasi ini sebenarnya sudah dimulai dalam tahap analisis, misalnya dalam hal konsistensi model terhadap kaedah-kaedah yang berlaku.
Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan. Model suatu masalah akan sangat terkait dengan tujuan yang diinginkan. Masih terdapat kemungkinan bahwa model yang kita anggap memadai saat ini, dengan makin bertambahnya informasi yang terkumpul, suatu waktu nantinya mungkin dianggap tidak lagi memadai. Apalagi pengamatan yang kita lakukan hanyalah merupakan sebagian informasi yang tersedia. Dalam tahap ini dilakukan interpretasi keluaran darimodel dan dikonsultasikan pada bahasa
Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
BalasHapusTahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum maka diupayakan menjadi masalah khusus atau operasional.
Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
yang mendasar tentang masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya.
Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar. Makin paham akan masalah yang dihadapi dan kokoh penguasaan matematik seseorang, akan sangat membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan ini kita selalu berusaha untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "coba", karena model matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi.
Tahap 4. Analisis; Analisis matematik kemudian dilakukan dengan pendugaan parameter serta deduksi sifat-sifat yang diperoleh dari model yang digunakan.
Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu divalidasi, yaitu sejauh mana model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi. Proses
validasi ini sebenarnya sudah dimulai dalam tahap analisis, misalnya dalam hal konsistensi model terhadap kaedah-kaedah yang berlaku.
Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan. Model suatu masalah akan sangat terkait dengan tujuan yang diinginkan. Masih terdapat kemungkinan bahwa model yang kita anggap memadai saat ini, dengan makin bertambahnya informasi yang terkumpul, suatu waktu nantinya mungkin dianggap tidak lagi memadai. Apalagi pengamatan yang kita lakukan hanyalah merupakan sebagian informasi yang tersedia. Dalam tahap ini dilakukan interpretasi keluaran darimodel dan dikonsultasikan pada bahasa