Kamis, 13 Oktober 2016

Pemodelan Matematika_1

PEMODELAN MATEMATIKA (MATHEMATICAL MODELING)

Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Dalam matematika, teori model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis. Teori model diawali dengan asumsi keberadaan obyek-obyek matematika (misalnya keberadaan semua bilangan) dan kemudian mencari dan menganalisis keberadaan operasi-operasi, relasi-relasi, atau aksioma-aksioma yang melekat pada masingmasing obyek atau pada obyek-obyek tersebut. Indenpensi dua hukum matematis yang lebih dikenal dengan nama axiom of choice, dan contnuum hypothesis dari aksioma-aksioma teori himpunan (dibuktikan oleh Paul Cohen dan Kurt Godel) adalah dua hasil terkenal yang diperoleh dari teori model. Telah dibuktikan bahwa axiom of choice dan negasinya konsisten  dengan aksioma-aksioma Zermelo Fraenkel dalam teori himpunan dan hasil yang sama juga dipenuhi oleh continuum hypothesis. Model matematika yang diperoleh dari suatu masalah matematika yang diberikan, selanjutnya diselesaikan dengan aturan-aturan yang ada. Penyelesaian yang diperoleh, perlu diuji untuk mengetahui apakah penyelesaian tersebut valid atau tidak. Hasil yang valid akan menjawab secara tepat model matematikanya dan disebut solusi matematika. Jika penyelesaian tidak valid atau tidak memenuhi model matematika maka solusi masalah belum ditemukan, dan perlu dilakukan pemecahan ulang atas model matematikanya.
Model matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi. Model matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif. Dalam memperoleh, membuat, mengembangkan atau menurunkan model matematika kita melibatkan asumsi-asumsi, pendekatan-pendekatan maupun pembatasan-pembatasan yang didasarkan atas eksperimen maupun observasi terhadap fenomena sebenarnya. Asumsi, pendekatan maupun pembatasan ini digunakan untuk mempelajari fenomena tersebut secara sederhana (penyederhanaan fenomena sesungguhnya), dan juga seringkali digunakan untuk mempelajari kontribusi faktor-faktor tertentu dengan tiadanya faktor yang lain pada fenomena yang dipelajari.
Pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Pembahasan pemodelan matematika dimulai dari pengertian model dan kegunaannya. Kemudian tahap-tahap pembentukan model matematika dibahas satu persatu dan diberikan contoh-contohnya. Sebelum pembahasan mengenai hal-hal tersebut, berikut ini diberikan alasan mengapa pemodelan matematika perlu dan penting untuk dipelajari. Metode pembelajaran di kelas dapat ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut:
1.     Anak didik lebih banyak menghafal pelajaran daripada berusaha mengerti dan memahaminya;
2.     Anak didik lebih tertarik pada masalah teknis yaitu menyelesaikan soal matematika yang masalahnya telah diformulasikan di dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan atau sistem persamaan, tanpa berusaha menggali apa makna model itu, dan bagaimana proses yang ditempuh untuk membuat modelnya. Tampak bahwa mencari solusi dari suatu model menjadi inti masalah matematika yang harus dikuasai. Para Anak kurang dibiasakan untuk mengerti dan memahami sejak dini bahwa lambang-lambang yang menjadi cirinya yang khusus atau model matematika (apakah berupa persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan, atau sistem pertidaksamaan) itu hanyalah sebagaian kecil dari masalah nyata yang dihadapi;
3.     Pengajaran sekarang lebih menitikberatkan pada perkembangan intelek dan kurang memperhatikan unsur-unsur sikap. Artinya bagaimanakah sikap Anak setelah mereka terlibat aktif membahas suatu materi, apakah anak menjadi lebih bersemangat belajar dan berusaha untuk menguasai masalah-masalah berikutnya, atau sebaliknya sikap anak menjadi pasif dan tidak ada kemauan untuk mempelajari agar ia mengerti. Jika Anak makin bersemangat belajar berarti nilai-nilai dasar akan berkembang dalam pribadi anak seperti percaya diri dalam menghadapi masalah yang ada;
4.     Cara pengajaran tampak menekankan pada hasil belajar, tetapi kurang memperhatikan proses belajar. Kita menyadari bahwa sesungguhnya dalam proses inilah sering muncul sejumlah ide kreatif dan cemerlang untuk menyempurnakan pengalaman belajar. Akan tetapi jika hal ini diabaikan akan berakibat kepada kesulitan pada bagian metodologi dasar yaitu membuat model matematika dari unsur masalah yang diberikan. Hubungan dari unsur-unsur masalah nyata, abstraksi dan model dari masalah nyata yang diberikan sulit dirumuskan. Berdasarkan kenyataan di atas perlu dicarijalan keluar agar persoalan tersebut sedapat mungkin lebih mudah diatasi. Pada pembahasan ini akan dibahas masalah-masalah matematika sederhana yang berkaitan dengan proses pembentukan model matematika dari suatu masalah.

Contoh model matematika adalah:
Pertumbuhan populasi bakteri suatu jenis bakteri membelah dua setiap detik. Maka jumlah bakterinya
Y = 2 t dengan t = waktu (detik)
Untuk mencari kapan bakteri mencapai jumlah tertentu adalah :
t =log y/log 2

Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau Dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi. Dari sistem sebenarnya, dalam gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya.

Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
1.     Kelas I, pembagian menurut fungsi
a.     Model deskriptif; hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi
b.     Model prediktif; model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
c.     Model normatif; model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil. Contoh: model budget advertensi, model economics, model marketing.
2.     Kelas II, pembagian menurut struktur
a.     Model Ikonik; adalah model yang menirukan sistem aslinya dari segi fisik, seperti bentuk, pola dan fungsi, tetapi dalam suatu skala tertentu.
Contoh: model mobil atau model pesawat terbang
b.     Model Analog; suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Model analog biasanya lebih mudah dimengerti daripada sistem yang digambarkannya
Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa.
c.     Model Simbolis; suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.
3.     Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
a.     Statis; model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya.
b.     Dinamis; mempunyai unsur waktu dalam perumusannya.
4.     Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
a.     Deterministik; dalam model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti.
b.     Probabilistik; model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.
c.     Game; teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
5.     Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
a.     Umum
b.     Khusus

Proses Pemodelan Matematika
Pemodelan adalah deskriptif lengkap mengenai satu sistem dari perspektif tertentu atau suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan. Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang  diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
Tahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum maka diupayakan menjadi masalah khusus atau operasional.
Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
yang mendasar tentang masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya.
Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar. Makin paham akan masalah yang dihadapi dan kokoh penguasaan matematik seseorang, akan sangat membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan ini kita selalu berusaha untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "coba", karena model matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi.
Tahap 4. Analisis; Analisis matematik kemudian dilakukan dengan pendugaan parameter serta deduksi sifat-sifat yang diperoleh dari model yang digunakan.
Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu divalidasi, yaitu sejauh mana model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi. Proses
validasi ini sebenarnya sudah dimulai dalam tahap analisis, misalnya dalam hal konsistensi model terhadap kaedah-kaedah yang berlaku.
Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan. Model suatu masalah akan sangat terkait dengan tujuan yang diinginkan. Masih terdapat kemungkinan bahwa model yang kita anggap memadai saat ini, dengan makin bertambahnya informasi yang terkumpul, suatu waktu nantinya mungkin dianggap tidak lagi memadai. Apalagi pengamatan yang kita lakukan hanyalah merupakan sebagian informasi yang tersedia. Dalam tahap ini dilakukan interpretasi keluaran darimodel dan dikonsultasikan pada bahasa
masalah semula.
Keseluruhan tahapan di atas dapat dilihat pada Bagan berikut:

 Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata. Menurut Lovitt (1991) pemodelan matematika ditandai oleh dua ciri utama, yaitu
1.     pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata,
2.     pemodelan membentuk suatu siklus.

Pemodelan matematika adalah penyusunan suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang disebut dunia matematika (mathematical world). Pemodelan matematika juga merupakan representasi dari objek, proses, atau hal lain yang diharapkan dapat diketahui polanya sehingga dapat dianalisis. (Dym and Ivey, 1980) Pemodelan matematika adalah penyusunan suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang disebut dunia matematika. Ada dua tipe model matematika, yaitu model bertipe deterministik dan model bertipe empirik. Model deterministik merupakan suatu model matematika yang dibangun berlandaskan hukum-hukum atau sifat-sifat yang berlaku pada sistem. Sedangkan model empiric lebih cenderung kepada fakta yang diberikan oleh sistem atau data. (Giordano dan Weir, 2002) Pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk merepresentesi dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem di dunia real dalam pernyataan matematik sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat.
Model matematika yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang kemudian didalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan matematika.
Terdapat beberapa jenis model matematika antara lain :
1.     Model empiris; pada model empiris data yang berhubungan dengan problem menentukan peran yang penting. Dalam pendekatan ini gagasan yang utama adalah mengkronstruksi formula (persamaan) matematika yang dapat menghasilkan grafik yang terbaik untuk mencocoan data.
2.     Model simulasi; Dalam pendekatan ini program komputer dituliskan didasarkan pada aturan-aturan yang dipercaya untuk membentuk suatu proses
3.     Model stokastik dan Deterministik; Model Stokastik adalah model matematika dimana gejala-gejala dapat diukur dengan derajat kepastian yang tidak stabil. Pada Model Stokastik disebut juga model probabilistik peluang dari masing-masing kejadian benar-benar di hitung, menyusun sebuah model stokastik cenderung lebih sulit dari model deterministik. Kaidah-kaidah peluang adalah alat matematika yang cukup vital dalam menyusun model stokastik. Contoh model stokastik adalah teori antrian dan teori permainan, dimana ini merupakan pengembangan dari riset operasi modern.

Model dan Kegunaannya
Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah. Secara umum istilah tersebut di atas menggambarkan adanya padanan atau hubungan antara unsur-unsur dari rumah dengan modelnya. Sebagai contoh, perbandingan antara panjang dan lebar bangunan rumah dengan modelnya. Tetapi tidaklah berarti bahwa model rumah dan rumah itu sendiri sama ukuranya dalam setiap hal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa apabila ada suatu benda A (dapat berupa masalah, fenomena) dan modelnya B, maka terdapat kumpulan unsur-unsur dam B yang mempunyai padanan dengan A. Demikian pula terdapat suatu hubungan yang berlaku antara unsur-unsur di B yang sesuai dengan unsur-unsur sebagai padanannya di A. Dengan analogi pemikiran seperti itu, dalam matematika pun selalu terkait pada masalah yang berhubungan dengan besaran atau variabel. Suatu fenomena atau sebuah unsur tertentu dapat direpresentasikan dengan suatu variabel. Suatu
masalah yang timbul akan lebih mudah dan menjadi tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.

Contoh pemodelan matematika adalah:
Misalnya, mutu lulusan sekolah dasar (M), tergantung atas beberapa faktor, seperti kualitas guru (x1), kualitas masukan (x2), relevansi kurikulum (x3), dan sarana penunjang pembelajaran (x4). Jika disusun rumusan unsur-unsur ini, dapat dinyatakan bahwa mutu lulusan adalah fungsi dari faktor-faktor x1, x2, x3, dan x4. Dalam bentuk model matematik hubungan ini dapat ditulis dengan M = F(x1, x2, x3, x4) atau secara singkat ditulis M = f(x), dengan pemahaman bahwa variabel x mewakili variabel x1, x2, x3 dan x4. Bentuk penulisan terakhir ini menunjukkan adanya simplikasi (penyederhanaan) cara penulisan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Perihal mutu lulusan yang dipengaruhi oleh mutu guru, mutu masukan, relevansi kurikulum dan sarana penunjang lainnya merupakan kondisi obyektif suatu fakta yang secara realitas terjadi di sektor pendidikan. Kondisi nyata demikian diabstraksikan kemudian ketidaksempurnaan yang terdapat pada masing-masing unsur dieliminir dan dipandang telah sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Proses ini disebut proses abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan.

Model matematika yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yangkemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara komponen-komponen dalam suatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan matematika. Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini antara lain:
1.     Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
2.     Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
3.     Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
4.     Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya,
5.     Sebagai dasar perencanaan dan kontrol dalam pembuatan kebijakan.

Gagasan yang dinyatakan dalam bentuk fungsi matematika merupakan salah satu generalisasi yang besar. Pada umumnya, fungsi matematika itu menyatakan kepada kita, bagaimana obyek-obyek dalam suatu himpunan masalah berhubungan satu dengan yang lain, Misalnya, bagaimana hubungan panjang lintasan (S), kecepatan (v), dan waktu (t) dari suatu benda yang bergerak. Formulasi dari hal tersebut dalam model matematika adalah 
S = f (v,t) = vt
Contoh lain, bagaimana hubungan antara luas (L) bangun segitiga dan panjang alas (a) dan tinggi (t) segitiga. Dalam hal ini, kita pahami bahwa luas bangun segitiga tergantung atas panjang alas dan tingginya. Formulasi yang menunjukkan hubungan tersebut dinyatakan oleh
L = ½ at

Klasifikasi Pembentukan Model
Suatu model seringkali dikelompok-kelompokkan antara lain berdasar upaya memperolehnya, keterkaitan pada waktu atau, sifat keluarannya. Model yang disamarkan atas upaya memperolehnya misalnya adalah model teoritik, meknistik, dan empiris.
1.     Model teoritik digunakan bagi model yang diperoleh dengan menggunakan teori-teori yang berlaku. Model mekanistik digunakan bila model tersebut diperoleh berdasar maknisme pembangkit fenomena.
2.     Model empirik digunakan bagi model yang diperoleh hanya dari pengamatan tanpa didasarkan pada teori atau pengetahuan yang membangkitkanfenomena tersebut.
3.     Model mekanistik dapat digunakan untuk lebih mengerti tentang proses pembangkit fenomena, biasanya lebih sedikit parameternya, serta luas kawasan berlakunya.
Bila mekanisme fenomena tersebut sukar dipahami, maka model empirik akan sangat berguna. Model yang didasarkan akan keterkaitan pada waktu adalah model statik dan dinamik. Model statik adalah model yang tidak terkait pada waktu sedangkan model dinamik tergantung pada waktu. Bila perubahan dalam model dinamik terjadi atau diamati secara kontinu dalam waktu, maka model tersebut dikatakan sebagai model diskrit. Bila keluaran suatu model dapat ditentukan secara pasti, yang tentunya berpadanan dengan hasil dari fenomenanya, maka model disebut sebagai model deterministik. Jika tidak, berarti ada ketidakpastian dari keluarannya, yang biasanya disebut sebagai variabel acak, maka model tersebut dikatakan sebagai model stokastik. Jadi, dalam model stokastik keluarannya tidak sepenuhnya dapat dispesifikasikan oleh bentuk model dan parameternya, tapi mengandung variabel lain yang tak dapat ditentukan secara pasti. Umumnya tak ada kepastian sesuainya keluaran suatu model, tetapi bila ketidakpastian itu dapat diabaikan maka model deterministik tersebut cukup memadai untuk digunakan.

PEMBENTUKAN MODEL MATEMATIK SEDERHANA
Pembentukan model matematik dari suatu masalah dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas terlalu luas untuk diterapkan. Dalam masalah yang sifatnya sederhana dapat dipilih strategi pemecahan di bawah ini.
Langkah 1. Baca masalah dengan cermat kemudian tentukan apa yang diketahui, dan apa yang belum diketahui atau dicari. Tulis dengan lengkap informasi ini.
Langkah 2. Gunakan variabel untuk menyatakan apa yang dicari atau ditanyakan.
Langkah 3. Konstruksi diagram atau bagan untuk memudahkan atau menentukan hubungan yang ada antara unsur-unsur dan variabel yang diketahui.
Langkah 4. Nyatakan model matematik yang dicari dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan atau sistem persamaan.
Teladan 1  :    Sebuah bidang berbentuk persegi panjang dengan selisih panjang dan lebar sama dengan 4 dm. Jika luas bidang 96 dm2, formulasikanlah suatu fungsi untuk menyatakan luas bidang tersebut.
Penyelesaian:
Langkah 1  :    Diketahui:     Bidang berbentuk persegi panjang,
                                        Selisih panjang dan lebar sama dengan 4 dm,
                                        Luas bidang 96 dm2
Ditanyakan:   Formulasi matematik yang menyatakan luas bidang.
Langkah 2  :    Misalkan panjang bidang adalah x, sehingga lebar bidang tersebut adalah x– 4. Sedangkan luas bidang adalah 96 dm2, dan luas bidang ini adalah panjang kali lebar.
Langkah 3  :    Diagramnya
Panjang
x
Lebar
x - 4
Luas L(x)
Panjang kali lebar
Langkah 4  :    Formulasi fungsi untuk luas bidang adalah L(x) = x(x - 4)
                     karena luas bidang sama dengan 96 dm2
                     maka diperoleh x(x – 4) = 96
                     Jadi untuk masalah di atas diperoleh model matematika x(x - 4) = 96

Teladan 2  :    Jumlah dua buah sudut 180 derajat. Besar salah satu sudut 1½ kali besar sudut lainnya. Formulasikan suatu sistem persamaan yang menyatakan hubungan antara unsur-unsur masalah yang diketahui guna mencari besarnya masing-masing sudut.
Penyelesaian:
Langkah 1  :    Diketahui:     Jumlah dua sudut adalah 180 derajat
                                        Besar salah satu sudut sama dengan 1½ kali besar sudut lainnya
                     Ditanyakan:   Formulasi sistem persamaan yang menyatakan hubungan antara unsur-unsur masalah
Langkah 2  :    Misalkan ukuran sudut terkecil adalah x, dan sudut terbesar adalah y
                     Jumlah kedua sudut x + y adalah 180 derajat.
`Langah 3    :    Gambar sudutnya









Langkah 4:      Karena jumlah sudut x dan y adalah 180o, maka persamaannya adalah x + y = 180.
                     Sudut terbesar  y = 1½x
                     Jadi model matematika dari masalah di atas diperoleh sistem persamaan linear dengan dua variabel yaitu



Teladan 3  :    Sebuah kebun berbentuk persegi panjang ingin dipagari dengan 100 meter pagar kawat. Jika salah satu sisi kebun adalah tembok yang tidak perlu dipagari, rumuskanlah suatu fungsi yang menyatakan luas kebun untuk dipagari kawat berdasarkan informasi yang ada pada masalah itu.
Penyelesaian:
Langkah 1  :    Diketahui:     Sebuah kebun berbentuk persegi panjang.
                                         Kawat yang tersedia 100 meter.
                                        Salah satu sisi panjang tak perlu diberi pagar.
                     Ditanyakan:   Model matematik yang menyatakan luas kebun.
Langkah 2  :    Misalkan panjang dan lebar kebun masing-masing adalah x dan y meter.
                     Bagian kebun yang ingin dipagari adalah 2x + y = 2 meter.
                     Karena panjang pagar kawat yang tersedia adalah 100 meter, diperoleh hubungan 2x + y = 100

Langah 3    :    Gambar kebun sebagai berikut
 
Langkah 4  :    Dari persamaan  2x + y = 100 diperoleh y = 100 – 2x.
                        Misalkan luas kebun dinyatakan dengan  L(x), maka model matematika yang dicari adalah
L(x) = xy = x(100 – 2x) = 100x – 2x2

Pendalaman:
1.     Selisih dua bilangan bulat positif adalah 42, dan jumlahnya 86. Tentukanlah model matematika untuk masalah tersebut.
2.     Sebidang tanah berbentuk jajar genjang, panjang alasnya 7 meter lebih panjang dari tingginya. Jika luas tanah itu adalah 30 m2, carilah persamaan yang menyatakan luas tanah tersebut.
3.     Dalam suatu lomba Matematika, Fisika dan Bahasa Inggris tercatat jumlah peserta sebanyak 41 siswa. Peserta lomba matematika tercatat 7 siswa lebih banyak dari penggemar Fisika, sedangkan peserta lomba Fisika 2 siswa lebih banyak dari peserta lomba Bahasa Inggris. Tuliskan model matematika yang menyatakan jumlah peserta lomba tersebut.
4.     Sebuah bidang berbentuk persegi panjang, panjangnya 15 meter lebih besar dari lebarnya. Jika keliling 70 meter, tuliskan formulasi matematika yang menyatakan keliling bidang itu.
5.     Pada waktu Ani lahir umur ayahnya adalah 29 tahun. Jika jumlah umur ayah dan Ani adalah 61 tahun, tulislah formulasi matematika yang menyatakan jumlah umur keduanya.

93 komentar:

  1. Contoh Soal Aritmatika:
    Seorang tukang bangunan ingin membuat tangga pada sebuah gedung, dimana tangga tersebut ditompa oleh 10 tiang penyangga yang jarak antara tiang yang satu dengan tiang yang lainnya sama semua.Tinggi tiang penyangga yang paling tinggi adalah 1.275 cm, dan yang terpendek 60 cm.Tinggi tiang penyangga yang ke-6 adalah…
    Jawaban:
    Diketahui:
    Banyak penyangga bidang miring tersebuut adalah 10 tiang
    Tinggi penyangga yang paling tinggi adalah 1.275 cm
    Tinggi penyangga yang paling pendek adalah 60 cm
    Ditanyakan: Tinggi tiang penyangga yang ke-6
    Misalkan:
    a = Suku pertama
    b = Beda
    Un= Suku ke-n
    Tiang penyangga yang paling tinggi=U10=Suku ke-10
    Tiang penyangga yang paling pendek=U1=Suku pertama
    Maka:
    Un=a+(n-1)b
    U1=60 a=60 cm
    U10=1.275 a+(10-1)b=1.275
    a + 9b=1.275
    (60)+9b =1.275 (Subtitusi nilai a yang sudah diketahui)
    60-60+9b=1.275-60(kedua ruas sama-sama dijumlahkan (-60))
    9b=1215
    9b/9=1215/9 (kedua ruas sama-sama dibagi 9)
    b =135 cm
    maka, U6= a+(6-1)b = 60+5(135)=60+675=735 cm, jadi tinggi tiang penyangga yang ke-6 adalah 735 cm


    BalasHapus
  2. Contoh Soal Aritmatika
    Selvi naik taksi dari kota A ke kota B yang berjarak 9 kilometer. Besarnya argo taksi adalah Rp8.000,00 untuk 1 kilometer pertama, kemudian bertambah Rp700,00 tiap 100 meter selanjutnya. Besarnya ongkos taksi yang harus dibayar selvi adalah …

    Pembahasan :
    Diketahui:
    • argo taksi membentuk barisan aritmatika, dengan :
    • Argo untuk 1 km pertama = a = Rp8.000,00
    • Selisih argo setiap 100 m berikutnya = b = Rp700,00
    • Banyak pertambahan argo (dihitung per 100 m) = n
    Ditanyakan:
    Besar ongkos yang harus dibayar adalah … Un

    Mula-mula tentukan nilai n.
    Oleh karena argo taksi pada 1 km pertama berbeda dengan yang berikutnya dan 100 m = 0,1 km maka,
    n = (9-1) : 0,1 = 8 : 0,1 = 80
    dengan demikian, n = 80
    Selanjutnya tentukan ongkos taksi yang harus dibayar. Oleh karena n = 80, maka besar ongkos taksiyang harus dibayar u80 sehingga,
    Un = a + (n – 1) b
    U80 = 8.000 + (80 – 1) 700
    U80 = 8.000 + (79) 700
    U80 = 8.000 + 55.000
    U80 = 63.000
    Jadi besar ongkos taksi yang harus dibayar Selvi adalah Rp63.000,00


    BalasHapus
  3. Harga sebuah sepeda Rp. 1.250.000,00. Sepeda tersebut dijual kembali dengan harga Rp. 1.000.000,00. Hitunglah presentase kerugian penjualan sepeda tersebut!
    Diketahui : Harga sebuah sepeda : Rp. 1.250.000,00
    Harga jual Rp. 1.000.000,00
    Ditanyakan : Presentase kerugian ?
    Misal : HB : Harga Beli
    HJ : Harga Jual
    HB Rp. 1.250.000
    HJ Rp. 1.000.000

    %Rugi = Rugi/(Harga beli) × 100%
    Besarnya kerugian adalah Rp. 1.250.000,00 − Rp. 1.000.000,00 = Rp. 250.000,00
    Presentase kerugian : Rugi/(Harga beli) × 100%
    =250.000/1.250.000 × 100%
    = 2.500.000/1.250.000
    = 2.500.000/( 1.250.000 ) : 500.000/500.000
    = 50/2,5
    = 20%
    Jadi, persentase kerugiannya adalah 20%.

    BalasHapus
  4. Seorang pedagang memiliki 24 Durian dan 20 melon. Harga sebuah durian adalah Rp. 25.000,00. Harga sebuah melon adalah Rp. 12.000,00. Jika penjual mendapatkan keuntungan 20 % dan buah terjual habis maka keuntungan yang diperoleh pedagang adalah..
    Diketahui : Harga sebuah durian = Rp. 25.000,00
    Harga sebuah melon = Rp. 12.000,00
    Keuntungan penjual = 20 % / buah
    Ditanyakan : keuntungan yang diperoleh oleh penjual ?
    Misalkan :
    HD = Harga Durian
    HM = Harga Melon
    Kejul = Keuntungan Penjual
    HD Rp. 25.000,00
    HM Rp. 12.000,00
    Kejul 20 %

    Harga jual Durian dan harga jual melon seluruhnya adalah
    = ( 24 × Rp. 25.000,00 ) + ( 20 × Rp. 12.000,00 )
    =Rp. 6 00.000,00 + Rp. 240.000,00
    = Rp. 840.000,00
    Keuntungan yang diperoleh pedagang adalah
    = 20 % × Rp. 840.000,00
    = Rp. 168.000,00
    Jadi, keuntungan yang diperoleh pedagang adalah Rp. 168.000,00

    BalasHapus
  5. Diketahui sebuah bak mandi berbentuk balok yang terisi penuh dengan air. Bak tersebut aka n dikosongkan dengan menggunakan pompa yang menyedot air 0,7 liter per detik. Dalam waktu 30 menit bak dapat dikosongkan tanpa sisa. Jika luas alas bak adalah 10.500 cm 2, maka tinggi bak adalah...
    Diketahui :
    Air yang disedot per detik sebanyak 0,7 liter
    Bak dikosongkan tanpa sisa selama 30 menit (1800 detik)
    Luas alas bak adalah 10.500 cm2
    Ditanya :
    Tinggi bak?
    Misal :
    Air yang disedot per detik = v
    Bak dikosongkan tanpa sisa = t
    Luas alas bak = L
    Tinggi Bak = T

    V 0,7 liter
    T 30 menit (1800 detik)
    L 10500 cm2
    T ?

    T = V/(Luas Alas)
    Solusi :
    V = 0,7 . t
    = 0.7 . 1800
    = 1260000
    T = 1260000/10500
    = 120 cm
    ∴ tinggi bak adalah 120 cm

    BalasHapus
  6. Dari 5 orang akan dipilih 3 orang untuk menjadi pengurus RT yang terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara. Tentukan banyaknya cara pemilihan yang mungkin.
    penyelesaian:
    dik:
    dari 5 orang akan dipilih3 orang menjadi pengurus RT
    dit :
    banyak cara pemilihan?
    5P3 = 5!/( 5-3 )! = 5!/2!
    = 5x4x3x2!/2!
    = 5x4x3 = 60
    jadi banya cara pemilihan adalah 60 cara

    BalasHapus
  7. Contoh soal Aritmatika

    Di sebuah toko bahan bangunan terdapat tumpukan batu bata. Banyak batu bata pada tumpukan paling atas adalah 12 buah dan selalu bertambah 2 buah pada tumpukan di bawahnya. Jika terdapat 40 tumpukan batu bata dari tumpukan bagian atas sampai bawah dan harga setiap batu bata adalah Rp600,00, maka besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruhnya adalah ....

    PEMBAHASAN :
    Diketahui banyak batu bata di setiap tumpukan membentuk barisan aritmatika, dengan:
    banyak batu bata pada tumpukan paling atas = a = 12
    selisih banyak batu bata di setiap tumpukan = b = 2
    banyak tumpukan batu bata = n = 40
    harga batu bata = Rp600,00 perbuah
    Mula-mula tentukan jumlah batu bata seluruhnya (S40).


    Selanjutnya tentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata.
    Total biaya = jumlah batu bata seluruhnya × harga per buah
    = jumlah batu bata seluruhnya × harga per buah
    = 2.040 × 600
    = 1.224.000
    Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata adalah Rp1.224.000,00

    BalasHapus
  8. Contoh soal Peluang
    Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang mengambil 3 kelereng merah sekaligus adalah....

    Pembahasan
    Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari 7 kelereng merah = nK = 7C3.


    Banyak cara mengambil 3 kelereng merah dari seluruh kelereng 10 buah = nS = 10C3


    Peluang terambil 3 kelereng merah nK.

    BalasHapus
  9. Sebuah tempat air berbentuk tabung. Permukaan bagian dalam tabung akan dicat. Setiap kaleng cat dapat menutupi permukaan tabung seluas 2050 cm2. Hitunglah berapa kaleng cat yang dibutuhkna jika diameter tabung 70 cm dan tinggi tabung tersebut 85 cm.
    Jawaban :
    Diketahui: luas tabung yang bias ditutupi oleh 1 kaleng cat = 2050 cm2
    Diameter tabung = 70 cm
    Tinggi tabung = 85 cm
    Ditanyakan : berapa jumlah kaleng cat yang dibutuhkan untuk mengecat tempat air yang
    Berbentuk tabung ?
    Misalkan : diameter tabung = d = 70 cm
    Tinggi tabung = t = 85 cm
    Luas tabung yang bisa ditutupi oleh 1 kaleng cat = Lt = 2050 cm2

    Sesuai dengan rumus Luas Permukaan tabung = πr (r + 2t)
    Maka untuk mencari r = 1/2 d = 1/2 (70) = 35
    Nilai π = 22/7
    Luas permukaan tabung = πr (r + 2t)
    = 22/7 (35) (35 + 2 × 85)
    = 770/7 (35 + 170 )
    = 110 (205)
    = 22550
    Jumlah kaleng yang dibutuhkan = (luas permukaan tabung)/Lt × 1 kaleng cat
    = 22550/2050 × 1 kaleng cat
    = 11 kaleng cat.
    Maka jumlah kaleng cat yang dibutuhkan untuk mengecat bak mandi yang berbentuk tabung tersebut adalah 11 kaleng cat.

    BalasHapus
  10. 1. Ibu anita menumpukkan gelas yang masing-masing tingginya 12 cm. tinggi tumpukkan gelas kedua 15 cm dan tinggi tumpukan gelas ketiga 18 cm. maka tentukan tinggi tumpukan gelas ke 50 ?
    Jawaban :
    Diketahui : tinggi tumpukan gelas pertama = 12 cm
    Tinggi tumpukan gelas kedua = 15 cm
    Tinggi tumpukan gelas ketiga = 18 cm
    Ditanyakan : tinggi tumpukan gelas ke 50 ?
    Sesuai aturan barisan aritmatika, maka tinggi tumpuka gelas pertama,kedua dan ketiga
    12, 15, 18,…………………………………….
    Misalkan : tinggi tumpukan pertama => U1 = a = 12 cm
    Tinggi tumpukan kedua => U2 = 15 cm
    Tinggi tumpukan gelas ketiga => U3 = 18 cm
    Sesuai dengan rumus barisan aritmatika :





    Maka: b = U2 – U1 = 15 – 12 = 3 n = 50

    U50 = a + (n – 1) b
    = 12 + (50 – 1) 3
    = 12 + (49) 3
    = 12 + 147
    = 159
    Maka panjang tumpukan gelas ke 50 adalah 159 cm.

    BalasHapus
  11. 2. Pak amir membeli mobil AVANZA dengan harga Rp.450.000.000,00. Mobil tersebut mengalami kerusakan sehingga pak amir harus membayar biaya kerusakan Rp.27.500.000,00. Kemudian mobil tersebut dijual pak amir dengan harga Rp. 485.000.000,00. Berapakah laba yang diperoleh pak amir ?
    Jawaban :
    Diketahui: harga beli mobil = Rp. 450.000.000,00
    Harga jual mobil = Rp. 495.000.000,00
    Biaya kerusakan = Rp. 27.500.000,00
    Ditanyakan : keuntungan atau laba yang diapatkan oleh pak amir ?
    Misalkan : harga beli mobil = x = 450.000.000
    Harga jual mobil = y = 485.000.000
    Biaya kerusakan = z = 27.500.000
     Total pembelian = x + z = 450.000.000 + 27.500.000 = 477.500.000
     Keuntungan = y – x = 485.000.000 – 477.500.000 = 7.500.000
    Maka keuntungan yang didapatkan oleh pak amir adalah Rp. 7.500.000,00.
    3. Sebuah tempat air berbentuk tabung. Permukaan bagian dalam tabung akan

    BalasHapus
  12. 1. Harga 3 buahbukudan 5 pensiladalahRp. 42.000,00. Jikahargasebuahbukuadalah 3 kali hargasebuahpensil, tentukanlahhargamasing-masingpensildanbuku.



    Penyelesaian:

    Misalkanhargasebuahpensil = x rupiah makaharga 5 pensil = 5x rupiah
    hargasebuahbukuadalah 3 kali hargasebuahpensil,
    makahargasebuahbuku = 3x rupiah.
    Jadi, harga 5 buahpensil = 5x rupiah danharga 3 buahbuku = 9x rupiah.
    Jadi, harga 3 bukudan 5 pensiladalahRp. 42.000,00.
    Berarti 5x + 9x = Rp. 42.000,00, inilah yang disebut model matematikanya.
    5x + 9x = 42.000
    14x = 42.000
    x = 3.000
    Jadi, hargasebuahpensiladalahRp. 3.000,00 danhargasebuahbukuadalah 3 x Rp. 3.000,00 = Rp. 9.000,00.

    BalasHapus
  13. Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 2.000.000,00. Ia diberi uang tambahan dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 per bulan. Dibutuhkan Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00. Berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya tiap minggu tetapi uang per bulannya harus masih tersisa Rp 1.000.000,00.
    Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
    Jawaban;
    Diketahui; - Gaji Ibu setiap bulan Rp 2.000.000,00, tambahan dari suaminya sebesar Rp 4.000.000,00 per bulan, di butuhkan Rp 1.000.000,00 untuk uang belanja per bulan, Uang kesehatan Rp 500.000,00 dan uang sekolah total dari ke-2 anaknya sebesar Rp 3.000.000,00, uang per bulannya harus masih tersisa Rp 1.000.000,00 ?
    Ditanya; Berapa uang saku perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya tiap minggu?
    Dimisalkan; x = uang satu anak per minggu. Sehingga perbulanya(4 X 2x), y = gaji ibu, k = uang tambahan dari suami, f = uang belanja perbulan, c = uang kesehatan, b = uang sekolah dua anaknya, h = uang sisa perbulan.
    Penyelesaian;
    ; (y + k ) – h = f + c + b + (4 X 2x)
    (2.000.000 + 4.000.000) – 1.000.000 = 1.000.000 + 500.000 + 3.000.000 + (4 X 2x)
    6.000.000 – 1.000.000 = 4.500.000 + (8x)
    5.000.000 = 4.500.000 + 8x
    5.000.000 – 4.500.000 = 8x
    500.000 = 8x
    x = 500.000/8
    x = 62.500
    Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp 62.500,00.

    BalasHapus
  14. Ica membeli 3 Kg kelengkeng dan 2 Kg anggur dengan harga Rp. 60. 000,-. Pada saat yang bersamaan dan pada toko yang sama Puput membeli 5 Kg kelengkeng dan 1 Kg anggur dengan membayar Rp. 65. 000,-. Hitung harga kelengkeng dan anggur per Kg !
    Jawab
    Diketahui
    Ica membeli 3Kg kelengkeng dan 2 Kg anggur dengan harga Rp. 60. 000,-
    Puput membeli 5 Kg kelengkeng dan 1 Kg anggur dengan harga Rp. 65. 000,-
    Ditanya
    Berapa harga kelengkeng dan anggur per Kg nya ?
    Penyelsaian
    Missal
    Kelengkeng = x dan anggur = y
    Maka
    Ica membeli 3x + 2y = 60.000
    Puput membeli 5x + y = 65. 000
    3x + 2y = 60.000 x1
    5x + y = 65.000 x2
    3x + 2y = 60.000
    10x+2y= 130.000
    ________________ _
    -7x = - 70.000
    X =(-70.000)/(-7)
    X = 10.000
    Subtitusikan ke persamaan
    5 (10.000) + y = 65.000
    50,000 + y =65.000
    50.000 -50.000 + y = 65.000 – 50.000
    Y = 15.000
    Jadi harga 1 Kg kelengkeng adalah Rp. 10.000,-
    Dan harga 1 Kg anggur adalah Rp. 15.000,-

    BalasHapus
  15. Amir memiliki papan berbentuk persegi panjang, dengan panjang CD= 30 cm dan lebar BD = 15 cm. Dia akan memotong papan tersebut dalam bentuk segitiga sembarang. Dimana segitiga tersebut memiliki panjang sisi DE = (5y-5), dan CE = (7y+2) cm.
    Tentukan :
    A) Keliling segitiga tersebut dinyatakan dalam y, dimana y = 2!
    B) Hitunglah panjang EB!

    Penyelesaian :
    Diketahui : Papan persegi panjang dengan panjang CD = 30cm, lebar BD = 15cm. Papan persegi panjang tersebut yang akan di potong dalam bentuk segitiga sembarang dengan panjang sisi DE = (5y-5) cm, CE = (7y+2)cm.
    Ditanyakan:
    A) Tentukan keliling segitiga tersebut jika dinyatakan nilai y = 2!
    B) Hitunglah panjang EB!
    Gambar :


















    Keliling segitiga = CD + DE + EC
    = 30cm + (5y-5)cm + (7y+2) cm
    = 30 + 5y –5+ 7y +2
    = 12y + 27
    Dimana nilai y = 2 = 12(2) + 27
    = 24+ 27
    = 51cm
    Jadi keliling segitiga tersebut adalah 51 cm
    Panjang EB = √(〖BD〗^2-ED^2 )
    = √(〖15〗^2-〖(5y-5)〗^2 )
    = √(225-〖(5(2)-5)〗^2 )
    = √(225-5^2 )
    = √(225-25)
    = √200
    = √(100*2 )
    = 10√(2 ) cm
    Jadi panjang EB = 10√2 cm


    BalasHapus
  16. Assalamu'alaikum Wr.Wb....
    pak ini ada tambahan soal dari saya
    1.Seorang ayah membagikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada 4 orang anaknya. Makin muda usia anak makin kecil yang uang diterima. Jika selisih yang diterima oleh setiap dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp 5.000,00 dan si sulung menerima uang paling banyak maka jumlah uang yang diterima oleh si bungsu adalah.......?

    Penyelesaian :
    Dik :- membagikan uang Rp 100.000,00 kepada 4 orang anak.
    - Makin muda usia anak makin kecil uang yang diterima.
    - Selisih yang diterima setiap dua orang anak yang usianya berdekatan Rp 5.000,00.
    Sulung menerima uang paling banyak.
    Dit :jumlah uang yang diterima oleh si bungsu.....?
    Penyelesaian
    Dari soal dapat diketahui bahwa pembagian uang pada empat orang anak membentuk deret aritmetika, dengan:
    S4 = 100.000 dan b = 5.000
    Sehingga:
    Sn = n/2 (2a+(n-1)b)
    S4 = 4/2 (2a+(4-1)5.000)
    100.000 = 4/2 (2a+(3)5.000)
    100.000 = 2(2a+(15.000))
    100.000/2 = (2a+15.000)
    50.000 = (2a+15.0000)
    50.000 – 15.000 = 2a
    35.000 = 2 a
    a = 35.000/2
    a = 17.500

    Makin muda usia maka uang yang diterima makin kecil, sehingga jumlah yang ditterima si bungsu a=Rp 17.500,00

    BalasHapus
  17. Assalamuaa'alaikum wr.wb....
    ini tambahan soal pak
    1. Dari 12 orang pengurus OSIS akan dipilih seorang ketua, sekertaris, dan bendahara. Banyak susunan yang dapat terjadi adalah
    Penyelesaian:
    Dari 12 orang akan dipilih ketua, sekertaris, bendahara (susunan dari unsusr-unsur dengan memerhatikan perubahan urutannya sehingga mencarinya dengan permutasi).
    Dari sini diperoleh
    P_3^12 = 12!/((12-13)) = 12!/9!
    = 10×11×12 = 1320

    Jadi banyak susunan pengurus yang dapat terjadi adalah 1320 susunan.

    BalasHapus
  18. Assalamua'alaikum wr.wb.....
    1.) Suatu tumpukan batu bata terdiri atas 15 lapis. Banyak batu bata pada lapis paling atas ada 10 buah, tepat di bawahnya ada 12 buah, di bawahnya lagi ada 14, dan seterusnya. Tentukan banyak batu bata pada lapisan paling bawah!

    Pembahasan:
    Pada soal diketahui tumpukan ada 15 lapis, ini berarti jumlah n ada 15, n = 15
    Batu bata pada lapis paling atas berjumlah 10, ini berarti U15 = 10
    Batu bata pada lapis di bawahnya ada 12, ini berarti U14 = 12
    Batu bata pada lapis di bawahnya lagi ada 14, ini berarti U13 = 14
    Ditanyakan: jumlah batu bata pada lapisan paling bawah, ini berarti kita diminta mencari suku pertama atau a
    U15 = 10
    U14 = 12
    Beda = b = U15-U14 = 10-12 = -2
    Kita jabarkan U15
    U15 = 10
    Un = a + (n-1)b
    a + (15-1).-2 = 10
    a + 14.(-2) = 10
    a + (-28) = 10
    a = 10 + 28
    a = 38

    BalasHapus
  19. assalamu'alaikum wr.wb....
    1. Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang terdiri atas 4 anak kelas I, 5 anak kelas II, dan 6 anak kelas III. Kemudian akan ditentukan pimpinan yang terdiri dari ketua, wakil ketua,sekertaris. Jika kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris maka banyaknya kemungkinan susunan pimpinan adalah...............

    Pembahasan :
    Diketahui : tim delegasi yang terdiri atas :
    4 anak kelas I
    5 anak kelas II
    6 anak kelas III
    Dipilih pimpinan yang terdiri atas :
    Ketua, wakil ketua, dan sekertaris,dengan syarat kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris.
    Dit : banyaknya kemungkinan susunan pimpinan?
    Penyelesaian:
    Kelas asal ketua dari kelas III (sehingga wakil ketua dan sekertaris berasal dari kelas I dan II)
    p_(1 × )^6 p_(2 )^9 = 6 ×9 ×8=432
    Kelas asal ketua dari kelas II (sehingga wakil ketua dan sekertaris hanya dari kelas I)
    p_(1 ×)^5 p_2^4 = 5 ×4 ×3=60

    Jadi, banyak kemungkinan susunan pimpinan adalah 432 + 60 = 492

    BalasHapus
  20. NPM: 15210061
    Soal Barisan dan Deret
    Sebuah perusahaan mobil mainan memproduksi 3.000 buah mobil mainan di tahun pertama produksinya. Disebabkan permintaan konsumen setiap tahunnya meningkat, perusahaan tersebut memutuskan untuk meningkatkan jumlah produksinya dengan menambah produksi mobil mainan sebanyak 10% dari produksi awal tiap tahunnya. Tentukan:
    a. Jumlah mobil mainan yang diproduksi pada tahun kedelapan;
    b. Jumlah mobil mainan yang telah diproduksi sampai dengan tahun kedelapan.
    Penyelasaian:
    Langkah 1
    Menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan soal.
    Diketahui: Suku pertama (a) = 3.000
    Beda (b)= 10% x 3.000= 300
    n= 8
    ditanyakan:
    a. Jumlah mobil mainan yang diproduksi pada tahun kedelapan (U8).
    b. Jumlah mobil mainan yang telah diproduksi sampai tahun kedelapan (S8).
    Langkah 2
    a. Menentukan U8 dengan menggunakan rumus
    Un = a + (n - 1) b
    U8= 3.000 + (8-1)300
    =3.000 + (7)300
    =5.100
    Jadi, jumlah mobil mainan yang diproduksi pada tahun kedelapan adalah 5.100 buah
    Langkah 3
    b. Menentukan S8 dengan menggunakan rumus
    Sn= n/2 (a + Un)
    S8= 8/2 (3.000 + U8)
    =4 (3.000 + 5.100)
    =32. 400
    Jadi, jumlah mobil mainan yang telah diproduksi sampai tahun kedelapan adalah 32.400 buah.

    BalasHapus
  21. NPM : 15210047

    Assalamu'alaikum Wr...Wb...
    Di sebuah toko bahan bangunan terdapat tumpukan batu bata. Banyak batu bata pada tumpukan paling atas adalah 12 buah dan selalu bertambah 2 buah pada tumpukan di bawahnya. Jika terdapat 40 tumpukan batu bata dari tumpukan bagian atas sampai bawah dan harga setiap batu bata adalah Rp 600,00, maka besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruhnya adalah ....

    Penyelesaian :
    Diketahui banyak batu bata di setiap tumpukan membentuk barisan aritmatika, dengan:
    banyak batu bata pada tumpukan paling atas = a = 12
    selisih banyak batu bata di setiap tumpukan = b = 2
    banyak tumpukan batu bata = n = 40
    harga batu bata = Rp600,00 perbuah
    Mula-mula tentukan jumlah batu bata seluruhnya (S40)
    Sn = 1/2 n (2a + (n – 1) b)
    S40 = 1/2 40 (2 (12) + (40 – 1) 2)
    S40 = 20 (24 + (39) 2)
    S40 = 20 (24 + 78)
    S40 = 20 (102)
    S40 = 2.040
    Selanjutnya tentukan biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata.
    Total biaya = jumlah batu bata seluruhnya × harga per buah
    = 2.040 × 60
    = 1.224.000
    Jadi, biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli seluruh batu bata adalah Rp 1.224.000,00.

    BalasHapus
  22. Materi-materi pemodelan Matematika ini sungguh bermanfaat...semoga UTS pun lancar. amiin

    BalasHapus
  23. Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah tersebut 6 m lebih pendek daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m. tentukan luas tanah!
    Penyelesaian:
    Diketahui:
    l = p – 6
    kll = 60 m
    ditanya: luas …..???

    P – 6

    p
    missalnya:
    p = x
    l = x – 6
    kll = 2 (p + l)
    60 = 2 (x + (x – 6))
    60 = 2 (x + x – 6)
    60 = 2 (2x – 6)
    60 = 4x – 12
    60 + 12 = 4x
    72 = 4x
    X =72/4
    X = 18 m
    Sehingga lebarnya
    l = x – 6 = 18 – 6 = 12 m
    Jadi luasnya = p x l
    = 18 x 12
    =216 m^2

    BalasHapus
  24. NPM:15210058
    Assalamuaa'alaikum wr.wb....
    ini tambahan soal pak
    1. Dari 12 orang pengurus OSIS akan dipilih seorang ketua, sekertaris, dan bendahara. Banyak susunan yang dapat terjadi adalah
    Penyelesaian:
    Dari 12 orang akan dipilih ketua, sekertaris, bendahara (susunan dari unsusr-unsur dengan memerhatikan perubahan urutannya sehingga mencarinya dengan permutasi).
    Dari sini diperoleh
    P_3^12 = 12!/((12-13)) = 12!/9!
    = 10×11×12 = 1320

    Jadi banyak susunan pengurus yang dapat terjadi adalah 1320 susunan.

    BalasHapus
  25. NPM:15210057
    assalamu'alaikum wr.wb....
    1. Suatu sekolah membentuk tim delegasi yang terdiri atas 4 anak kelas I, 5 anak kelas II, dan 6 anak kelas III. Kemudian akan ditentukan pimpinan yang terdiri dari ketua, wakil ketua,sekertaris. Jika kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris maka banyaknya kemungkinan susunan pimpinan adalah...............

    Pembahasan :
    Diketahui : tim delegasi yang terdiri atas :
    4 anak kelas I
    5 anak kelas II
    6 anak kelas III
    Dipilih pimpinan yang terdiri atas :
    Ketua, wakil ketua, dan sekertaris,dengan syarat kelas asal ketua harus lebih tinggi dari kelas asal wakil ketua dan sekertaris.
    Dit : banyaknya kemungkinan susunan pimpinan?
    Penyelesaian:
    Kelas asal ketua dari kelas III (sehingga wakil ketua dan sekertaris berasal dari kelas I dan II)
    p_(1 × )^6 p_(2 )^9 = 6 ×9 ×8=432
    Kelas asal ketua dari kelas II (sehingga wakil ketua dan sekertaris hanya dari kelas I)
    p_(1 ×)^5 p_2^4 = 5 ×4 ×3=60

    Jadi, banyak kemungkinan susunan pimpinan adalah 432 + 60 = 492

    BalasHapus
  26. NPM: 15210063
    Assalamu'alaikum Wr.Wb....
    pak ini ada tambahan soal dari saya
    1.Seorang ayah membagikan uang sebesar Rp 100.000,00 kepada 4 orang anaknya. Makin muda usia anak makin kecil yang uang diterima. Jika selisih yang diterima oleh setiap dua anak yang usianya berdekatan adalah Rp 5.000,00 dan si sulung menerima uang paling banyak maka jumlah uang yang diterima oleh si bungsu adalah.......?

    Penyelesaian :
    Dik :- membagikan uang Rp 100.000,00 kepada 4 orang anak.
    - Makin muda usia anak makin kecil uang yang diterima.
    - Selisih yang diterima setiap dua orang anak yang usianya berdekatan Rp 5.000,00.
    Sulung menerima uang paling banyak.
    Dit :jumlah uang yang diterima oleh si bungsu.....?
    Penyelesaian
    Dari soal dapat diketahui bahwa pembagian uang pada empat orang anak membentuk deret aritmetika, dengan:
    S4 = 100.000 dan b = 5.000
    Sehingga:
    Sn = n/2 (2a+(n-1)b)
    S4 = 4/2 (2a+(4-1)5.000)
    100.000 = 4/2 (2a+(3)5.000)
    100.000 = 2(2a+(15.000))
    100.000/2 = (2a+15.000)
    50.000 = (2a+15.0000)
    50.000 – 15.000 = 2a
    35.000 = 2 a
    a = 35.000/2
    a = 17.500

    Makin muda usia maka uang yang diterima makin kecil, sehingga jumlah yang ditterima si bungsu a=Rp 17.500,00

    BalasHapus
  27. NPM: 15210040
    Assalamua'alaikum wr.wb.....
    1.) Suatu tumpukan batu bata terdiri atas 15 lapis. Banyak batu bata pada lapis paling atas ada 10 buah, tepat di bawahnya ada 12 buah, di bawahnya lagi ada 14, dan seterusnya. Tentukan banyak batu bata pada lapisan paling bawah!

    Pembahasan:
    Pada soal diketahui tumpukan ada 15 lapis, ini berarti jumlah n ada 15, n = 15
    Batu bata pada lapis paling atas berjumlah 10, ini berarti U15 = 10
    Batu bata pada lapis di bawahnya ada 12, ini berarti U14 = 12
    Batu bata pada lapis di bawahnya lagi ada 14, ini berarti U13 = 14
    Ditanyakan: jumlah batu bata pada lapisan paling bawah, ini berarti kita diminta mencari suku pertama atau a
    U15 = 10
    U14 = 12
    Beda = b = U15-U14 = 10-12 = -2
    Kita jabarkan U15
    U15 = 10
    Un = a + (n-1)b
    a + (15-1).-2 = 10
    a + 14.(-2) = 10
    a + (-28) = 10
    a = 10 + 28
    a = 38

    BalasHapus
  28. Penting mempelajari pemodelan matematika dikarenakan, seperti yg kita lihat saat ini, dalam proses pembelajaran, sebagian besar anak didik lebih bnyak mnghafal daripada memahami apa yg dipelajari, lebih tertarik pada penyelesaian soal2 matematika yg sudah jelas formulasinya daripada memahami apa makna dari model formulasi itu sendiri, adapun pendidik lebih mengutamakan intelek daripada sikap anak didik, dan lebih mementingkan hasil daripada proses belajar.
    Untuk mengatasi hal ini kita perlu memodelkan masalah yg dihadapi. Untuk memodelkan suatu permasalahan seperti permasalahan di atas perlu melakukan beberapa tahap. Pertama penyusunan konsep sesuai permasalahan. Kedua memformulasikan model dari permasalahan tersebut. Kemudian mensimulasi model, dan yang terakhir menerapkan model tersebut ke dalam kehidupan.
    Pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata dan membentuk suatu siklus

    BalasHapus
  29. A010
    .
    Penting mempelajari pemodelan matematika dikarenakan, seperti yg kita lihat saat ini, dalam proses pembelajaran, sebagian besar anak didik lebih bnyak mnghafal daripada memahami apa yg dipelajari, lebih tertarik pada penyelesaian soal2 matematika yg sudah jelas formulasinya daripada memahami apa makna dari model formulasi itu sendiri, adapun pendidik lebih mengutamakan intelek daripada sikap anak didik, dan lebih mementingkan hasil daripada proses belajar.
    Untuk mengatasi hal ini kita perlu memodelkan masalah yg dihadapi. Untuk memodelkan suatu permasalahan seperti permasalahan di atas perlu melakukan beberapa tahap. Pertama penyusunan konsep sesuai permasalahan. Kedua memformulasikan model dari permasalahan tersebut. Kemudian mensimulasi model, dan yang terakhir menerapkan model tersebut ke dalam kehidupan.
    Pemodelan bermula dan berakhir dengan dunia nyata dan membentuk suatu siklus
    .
    Memang tidak semua permasalah bisa diselesaikan, tapi setidaknya ada beberapa masalah yg bisa kita selesaikan dengan cara diatas

    BalasHapus
  30. B.028
    dalam kehidupan nyata yang dapat dibuat model adalah permasalahan dalam bidang pertanian (pertumbuhan tanaman). Untuk membentuknya menjadi model matematika diperlukan variabel – variabel yang mempengaruhinya, diantaranya suhu,intensitas cahaya, kadar air, unsur hara. Keempat variabel tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga menyebabkan tanaman tersebut akan tumbuh subur.

    BalasHapus
  31. B.049
    Pak apakah semua soal dalam matematika bisa diselesaikan dengan cara pemodelan matematika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali lagi ke definisi awal bahwa pemodelan merupakan bidang matematika yang berusaha merepresentasi dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem pada dunia real dalam pernyataan matematika, sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat. Pemodelan dilakukan untuk mempermudah penyelesaian. Namun, jika masalah tersebut dapat langsung diselesaikan, agar segera diselesaikan tanpa harus memperhatikan modelnya.

      Hapus
  32. B.029
    -model merupakan representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan.
    -pemodelan merupakan proses dalam memperoleh pemahaman suatu bentuk penyerderhanaan untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang dibutuhkan
    -pemodelan matematika merupakan proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi.
    -kegunaan model
    1. Untuk berpikir/analisis
    2. Untuk berkomunikasi
    3. Untuk memperkirakan prediksi
    4. Untuk mengendalikan kontrok
    5. Untuk berlatih/simulasi
    -pedoman kerja dengan model matematik
    1. Amati dan difinisikan masalahnya (pembuatan model ikonik akan sangat membantu)
    2. Tulis persamaan matematik yang mewakili masalah
    3. Tarik interpretasi atau kerjakan lebih lanjut persamaan tersebut

    BalasHapus
  33. B.047
    Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan.
    Model matematika adalah suatu fenomena untuk menyelesaikan suatu permasalahan matematika seperti persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi.
    Adapun jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
    1. Kelas I, pembagian menurut fungsi
    a. Model deskriptif;
    b. Model prediktif;.
    c. Model normatif;.
    2. Kelas II, pembagian menurut struktur
    a. Model Ikonik;
    b. Model Analog;
    c. Model Simbolis;
    3. Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
    a. Statis;
    b. Dinamis;
    4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
    a. Deterministik;
    b. Probabilistik.
    c. Game;
    5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
    a. Umum
    b. Khusus

    BalasHapus
  34. Pemodelan Matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Model merupakan Simplifikasi atau penyederhanaan fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika.
    Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini antara lain:
    1. Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan – kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
    2. Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian.
    3. Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
    4. Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya.
    5. Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan.
    Langkah – langkah pembentukan model matematika:
    1. Identifikasi masalah
    2. Asumsi
    3. Manipulasi matematik
    4. Interpretasi
    5. Validasi model

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. B 032
    pemodelan matematika adalah sesuatu yang menjelaskan suatu masalah yang terjadi. Terkadang seseorang mengetahui sebab dan akibat dari masalah tersebut secara intuitif. Akan tetapi apakah jawaban tersebut sahih dan dapat diterima oleh akal pikiran. Dengan dibentuknya suatu model matematika, orang menjadi dapat menjelaskan sebab dan akibat dari suatu masalah secara ilmiah dan dapat diterima oleh akal sehat.
    Pemodelan matematika mampu menerangkan kejadian-kejadian dalam kehidupan secara ilmiah.
    Dalam proses pemodelan ada beberapa tahapan antara lain :
    1. Masalah
    2. Karaktristik masalah
    3. Formulasi model matematik
    4. Analisis
    5. Validasi
    6. Perubahan
    7. Model memadai

    BalasHapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. B.042
    Pemodelan matematika diartikan sebagai suatu cara merepresentasikan, memodelkan, menyederhanakan suatu bentuk permasalahan yang ada didunia nyata atau dalam kehidupan kita sehari-hari.dilakukannya pemodelan tersebut bertujuan untuk menudahkan kita dalam menemukan solusi setiap permasalahan yang ada yang tidak bisa diselesaikan dalam kehidupan nyata dengan melakukan serangkain proses yg telah ditentukan aturannya dalam pemodelan matematika. Pemodelan matematika saya rasa perlu ukntuk dipahami tidak hanya kalangan mahasiswa saja tapi di mulai dari anak didik yg berada pada tingkat dasar, mengapa? Jika diperkenalkan pemodelan matematika maka sejak dini mereka telah diajarkan serangkain peroses dalam menyelesaikan soal-soal dalam matematika yang tentunya berkaitan dengan kehidupan nyata. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh banyaknya siswa yang tidak tau peroses dalam menyelesaikan soal dan hanya mementingkan hasilnya saja. Jadi pemodelan matematika sangat perlu untuk dipahami

    BalasHapus
  41. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  42. B.039
    Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata.Jenis model matematika berupa model empiris,model simulasi,model stokastik,dn model dwtwrministik.dalam kehidupan sehari-hari model diartikan sebagai contoh,miniatur ,dan peta dari suatu masalah.

    BalasHapus
  43. B.046
    Model matematika secara kasar didefinisikan sebagai penggambaran fenomena dunia nyata melalui bahasa/simbol matematis. Sedangkan pemodelan adalah kegiatan membuat model matematika berdasarkan fenomena nyata. Kalau merujuk pada perkataan Frank R. Giordano dkk pada bukunya yang berjudul A First Course in Mathematical Modeling: “Model matematika adalah idealisasi dari fenomena dunia nyata dan tidak pernah menjadi representasi yang lengkap sempurna”. Hal ini dapat dimengerti karena terkadang terlalu banyak variabel yang dapat berlaku pada suatu peristiwa.

    Sebagai contoh misalnya gerakan bandul. Secara sederhana gerakan bandul dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Tapi, bagaimana kalau dada pengaruh lain misalnya gaya magnet di sekitar bandul (misalnya bandul terbuat dari besi) dapat mempengaruhi gerakan bandul tersebut? Atau bagaimana jika ketika bandul bergerak, gerakannya dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya?

    Walaupun tidak ada satupun model matematika yang dapat merepresentatikan keadaan dunia nyata secara sempurna, tapi model matematika yang baik dapat memberikan penjelasan yang bernilai dan menghasilkan suatu kesimpulan yang setidaknya dapat menggambarkan dunia nyata sebagian.
    Tujuan dan Manfaat Pemodelan Matematika

    Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan menyederhanakan fenomena dunia nyata menjadi model matematika. Berdasarkan Lecture Note An Introduction to Mathematical Modeling oleh Gleen Marion, contoh manfaatnya adalah:

    Karena matematika adalah bahasa yang sangat presisi, hal ini dapat memudahkan kita dalam merumuskan ide-ide dan mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mendasari fenomena tersebut.
    Karena matematika bahasa yang ringkas, dengan aturan-aturan yang terdefinisi dengan baik untuk melakukan manipulasi.
    Semua hasil yang diperoleh matematikawan yang teruji ratusan tahun dapat digunakan.
    Komputer dapat melakukan melakukan kalkulasi numerik.
    Selain itu terdapat beberapa tujuan yang dapat diraih dalam membentuk model matematika, misalnya:

    Membangun pemahaman saintifik
    Menguji efek-efek perubahan dalam suatu sistem
    Sebagai alat bantu dalam membuat keputusan.

    BalasHapus
  44. B.046
    Model matematika secara kasar didefinisikan sebagai penggambaran fenomena dunia nyata melalui bahasa/simbol matematis. Sedangkan pemodelan adalah kegiatan membuat model matematika berdasarkan fenomena nyata. Kalau merujuk pada perkataan Frank R. Giordano dkk pada bukunya yang berjudul A First Course in Mathematical Modeling: “Model matematika adalah idealisasi dari fenomena dunia nyata dan tidak pernah menjadi representasi yang lengkap sempurna”. Hal ini dapat dimengerti karena terkadang terlalu banyak variabel yang dapat berlaku pada suatu peristiwa.

    Sebagai contoh misalnya gerakan bandul. Secara sederhana gerakan bandul dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Tapi, bagaimana kalau dada pengaruh lain misalnya gaya magnet di sekitar bandul (misalnya bandul terbuat dari besi) dapat mempengaruhi gerakan bandul tersebut? Atau bagaimana jika ketika bandul bergerak, gerakannya dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya?

    Walaupun tidak ada satupun model matematika yang dapat merepresentatikan keadaan dunia nyata secara sempurna, tapi model matematika yang baik dapat memberikan penjelasan yang bernilai dan menghasilkan suatu kesimpulan yang setidaknya dapat menggambarkan dunia nyata sebagian.
    Tujuan dan Manfaat Pemodelan Matematika

    Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan menyederhanakan fenomena dunia nyata menjadi model matematika. Berdasarkan Lecture Note An Introduction to Mathematical Modeling oleh Gleen Marion, contoh manfaatnya adalah:

    Karena matematika adalah bahasa yang sangat presisi, hal ini dapat memudahkan kita dalam merumuskan ide-ide dan mengidentifikasi asumsi-asumsi yang mendasari fenomena tersebut.
    Karena matematika bahasa yang ringkas, dengan aturan-aturan yang terdefinisi dengan baik untuk melakukan manipulasi.
    Semua hasil yang diperoleh matematikawan yang teruji ratusan tahun dapat digunakan.
    Komputer dapat melakukan melakukan kalkulasi numerik.
    Selain itu terdapat beberapa tujuan yang dapat diraih dalam membentuk model matematika, misalnya:

    Membangun pemahaman saintifik
    Menguji efek-efek perubahan dalam suatu sistem
    Sebagai alat bantu dalam membuat keputusan.

    BalasHapus
  45. B.041
    Sedikit kesimpulan yang saya dapat dari materi diatas:
    Pemodelan matematika yakni merubah masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari dalam bahasa matematika dan dapat diselesaikan dengan aturan yang sudah ada. Hasil penyelesaian dari sebuah model matematika diuji untuk mengetahui penyelesaiannya valid atau tidak valid. Hasil yang valid akan menjawab secara tepat model matematikanya dan ini disebut solusi matematika, akan tetapi jika hasil yang tidak valid maka perlu dilakukan analisis ulang model matematikanya. Modelan matematika dapat berupa persamaan,sistem persamaan, fungsi, relasi.
    Adapun proses-proses dalam pemodelan marematika:
    1. Adanya masalah
    2. Mengasumsikan
    3. Membuat formulasi pemodelan matematika
    4. Menganalisis
    5. Memvalidasi
    6. Membandingkan
    7. Solusi

    BalasHapus
  46. B.044
    Kesimpulan yg dapat saya ambil dari materi diatas adalah model adalah suatu gambaran tentang suatu masalah agar menjadi lebih sederhana dan dapat diselesaikan. Model ini dibagi menjadi 5 kelas yaitu:
    Kelas I, pembagian menurut fungsi: model deskriptif dan normatif
    Kelas ke 2, menurut strukturnya dibagi menjadi 2 yaitu model ikonik, analog dan simbolis
    Kelas ke 3, menurut refrensi waktu yaitu statis dan dinamis.
    Kelas ke 4, menurut referansi kepastian yaitu deterministik, probabilistik dan game
    Kelas ke 5 menurut generalitas yaitu umum dan khusus
    Dalam sumber lain hal yang dapat saya petik antara lain:
    Secara umum pengertian model adalah suatu usaha untuk menciptakan
    suatu replika/tiruan dari suatu fenomena/peristiwa alam. Ada tiga jenis model
    yaitu model fisik, model analogi dan model matematik.
    Pada model fisik replika/tiruan tersebut dilaksanakan dengan menirukan
    domain/ruang/daerah dimana fenomena/peristiwa alam itu terjadi. Tiruan
    domain ini dapat lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan domain
    aslinya di lapangan/alam. Kecocokan dari model ini tergantung dari dari
    seberapa mungkin kesebangunan (geometris, kinematis, dan dinamis) di alam
    dapat ditirukan dalam model. Contoh: model bendung, model bangunan
    pelimpah, model karburator.
    Pada model analogi replika/tiruan tersebut dilaksanakan dengan
    menganalogikan fenomena/peristiwa alam dengan fenomena/peristiwa alam
    yang lain untuk kemudian dibuat model fisiknya. Contoh: peristiwa aliran air
    tanah di bawah bendung ditirukan dengan model yang menggunakan arus listrik.
    D:\My Documents\Publikasi\Model Matematika\Model Matematik.doc (752Kb)
    Pada model matematik replika/tiruan tersebut dilaksanakan dengan
    mendiskripsikan fenomena/peristiwa alam dengan satu set persamaan.
    Kecocokan model terhadap fenomena/peristiwa alamnya tergantung dari
    ketepatan formulasi persamaan matematis dalam mendiskripsikan
    fenomena/peristiwa alam yang ditirukan.

    BalasHapus
  47. A017
    Materi di atas telah membahas secara rinci tentang pemodelan matematika, dimana dengan pemodelan matematika mempermudah untuk menyelesaikan suatu masalah yang terjadi baik di forum resmi maupun nonforum. Pada pembahasan tentang tanda metode pembelajaran di kelas telah memberikan suatu pengetahuan atau suatu masalah yang sering terjadi secara turun temurun, sehingga kebanyakan peserta didik cepat bosan saat mengikuti pelajaran tersebut, terutama saat belajar matematika. Jadi materi ini sangat baik dipelajari oleh mahasis,sehingga ketika terjun di lapangan sudah bisa menganalisis suatu masalah dan menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi dengan menggunakan pemodelan matematika

    BalasHapus
  48. 16210030
    pemodelan matematika sangatlah perlu di pelajari oleh mahasiswa terutama mahasiswa perogram pendidikan matematika karna dapat membantu mempermudah dalam menyelesaikan suatu masalah terutama dalam masalah matematika. seperti yang telah di paparkan pada materi di atas, di situ di jelaskan secara rinci bagaimana dan seperti apa pemodelan matematika.

    BalasHapus
  49. B.040
    Pemodelan matematika sangatlah penting

    Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah. Secara umum istilah tersebut di atas menggambarkan adanya padanan atau hubungan antara unsur-unsur dari rumah dengan modelnya. Sebagai contoh, perbandingan antara panjang dan lebar bangunan rumah dengan modelnya. Tetapi tidaklah berarti bahwa model rumah dan rumah itu sendiri sama ukuranya dalam setiap hal. Secara singkat dapat dikatakan bahwa apabila ada suatu benda A (dapat berupa masalah, fenomena) dan modelnya B, maka terdapat kumpulan unsur-unsur dam B yang mempunyai padanan dengan A. Demikian pula terdapat suatu hubungan yang berlaku antara unsur-unsur di B yang sesuai dengan unsur-unsur sebagai padanannya di A. Dengan analogi pemikiran seperti itu, dalam matematika pun selalu terkait pada masalah yang berhubungan dengan besaran atau variabel. Suatu fenomena atau sebuah unsur tertentu dapat direpresentasikan dengan suatu variabel. Suatu
    masalah yang timbul akan lebih mudah dan menja3di tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.

    BalasHapus
  50. Permodelan Matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Model merrupakan Simplifikasi atau penyederhanaan models fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika. Model matematika yang dihasilkan, dapat berupa bentuk persamaan,pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti tambah, kali, kurang, atau bagi. Dengan prinsip-prinsip matematika tersebut dapat dilihat apakah model yang dihasilkan telah sesuai dengan rumusan sebagaimana formulasi masalah nyata yang dihadapi. Hubungan antara
    komponen-komponen dalam uatu masalah yang dirumuskan dalam suatu persamaan matematik yang memuat komponen-komponen itu sebagai variabelnya, dinamakan
    model matematik. Dan proses untuk memperoleh model dari suatu masalah dikatakan pemodelan matematika.
    Kegunaan yang dapat diperoleh dari model matematika ini antara lain:
    Menambah kecepatan, kejelasan, dan kekuatan-kekuatan gagasan dalam jangka waktu yang relatif singkat,
    Deskripsi masalah menjadi pusat perhatian,
    Mendapatkan pengertian atau kejelasan mekanisme dalam masalah,
    Dapat digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan muncul dari suatu fenomena atau perluasannya,
    Sebagai dasar perencanaan dan control dalam pembuatan kebijakan, dan lain-lain.
    Langkah – langkah pembentukan model matematika
    Identifikasi Masalah'
    Asumsi
    Manipulasi Matematik
    Interpretasi
    Validasi Model
    Jenis – Jenis Model
    Simbolik
    Peranan
    Skematik
    Sistematik
    Statistik
    Komputer

    BalasHapus
  51. B.037
    Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari matematika karena aktivitas kita selalu menggunakan matematika.
    Contohnya
    Dalam kehidupan berbisnis digunakan sebagai media atau alat untuk menyederhanakan penyajian dan pemahanan masalah dimana dengan penggunaan bahasa matematika, masalah-masalah yang ada dalam dunia bisnis dapat menjadi lebih sederhana untuk disajikan, dipahami, dianalisis, dan sipecahkan.

    BalasHapus
  52. B.035
    Untuk membuat model matematika dari suatu masalah tidak sertamerta langsung dibuat tanpa aturan, akan tetapi harus memperhatikan / melalui beberapa tahapan yang telah ditentukan dan harus diikuti secara teratur, mulai dari asumsi keberadaan objek, lalu dilanjutkan dengan mencari dan menganalisis keberadaan operasi-operasi, relasi atau aksioma yang melekatpada masing-masing objek. pemodelan juga melalui 2 tahapan yaitu abstraksi dan idealis. dalam membuat pemodelan juga harus memperhatikan hukum yang ada. setelah pemodelan terbentuk, pemodelan tersebut perlu melalui tahapan pengujian, jika hasilnya valid maka akan terjawab secara teppat pemodelan matematikanya, jika sebaliknya maka solusi matematikanya belum terjawab dan perlu dilakukan pemecahan ulang atas pemodelan matematikanya.
    dalam membentuk pemodelan matematika ini diperlukan kejelian, kecermatan, dan ketekunan yang tinggi.

    BalasHapus
  53. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  54. B.036
    Pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Karena dengan dibentuknya permasalah itu dalam bentuk model dapa membantu dalam hal penyederhanaan masalah atau fenomena-fenomena nyata dalam matematika. Misalkan model matematika berupa persamaan,pertidaksamaan,dll. Namun harus juga menggunakan prinsip2 matematika yang ada karena tanpa memperhatikn dan menggunakan prinsip2 matematika yang sudah ada kita tidak akan dapat melihat apakah model tersebut sudah sesuai dengan rumusan masalahnya sebagai permulaan masalah nyata yang dihadapi. Dengab demikian kita juga dapat belajar bahwa setiap permasalah itu memiliki jalan penyelesaiian
    Dengan adanya pemodelan matematika ini juga dapat mempermudah kita bagaimana cara dalam menyelesaiikan masalah dengan menggunakan persamaan

    BalasHapus
  55. B.033
    pemodelan matematika merupakan proses penyederhanaan fenomena – fenomena nyata dalam bentuk matematika. untuk menyederhanakan fenomena-fenomena nyata ke dalam bentuk matematika harus diperhatikan aturan-aturan, hukum, asumsi dan juga tahapan-tahapan yang sudah ditetapkan.

    BalasHapus
  56. A004

    kesimpulan yang saya dapatkan dari bacaan di atas adalah:
    1. setiap fakta kehidupan di bumi menggunakan matematika dalam satu cara atau yang lain.
    2. pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. artinya bahwa pemodelan matematika adalah usaha untuk menyajikan suatu keadaan nyata ke dalam bentuk simbol-simbol matematika, dengan tujuan untuk membentuk fungsi-fungsi matematika yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan di masa mendatang atau menjelaskan bagaimana suatu keadaan bisa terjadi.
    3. model merupakan simplikasi atau penyederhanaan fenomena-fenomena nyata dalam bentuk matematika. model matematika yang dihasilkan dapat berupa bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya, terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel atau besaran yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.

    syarat utama model yang baik:
    1. representatif: model mewakili dengan benar sesuatu yang diwakili, semakin mewakili, maka model semakin kompleks.
    2. dapat dipahami/dimanfaatkan: model yang dibuat harus dapat dimanfaatkan(dapat diselesaikan secara matematis), semakin sederhana, maka model semakin mudah diselesaikan.

    BalasHapus
  57. A012
    Kesimpulan menurut saya dari materi tsb :
    Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Model matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif.
    Pemodelan matematika penting untuk dipelajari karena mempermudah kita memecahkan masalah dalam model matematika seperti menggunakan simbol-simbol atau variabel. Model matematika yang dihasilkan, baik dalam bentuk persamaan, pertidaksamaan, sistem persamaan atau lainnya terdiri atas sekumpulan lambang yang disebut variabel yang kemudian di dalamnya digunakan operasi matematika seperti penjumlaham, pengurangan, perkalian dan pembagian. Misalnya: Ani mempunyai sebuah apel dan dua buah jeruk. Maka dimodelkan dengan apel dimisalkan x, dan jeruk dimisalkan y sehingga menjadi x + 2y.

    BalasHapus
  58. A023
    Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi.
    Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah.

    BalasHapus
  59. A016
    Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan.
    Model matematika suatu fenomena adalah suatu ekspresi matematika yang diturunkan dari fenomena tersebut. Ekspresi dapat berupa persamaan, sistem persamaan atau ekspresi-ekspresi matematika yang lain seperti fungsi maupun relasi. Model matematika digunakan untuk menjelaskan karakteristik fenomena yang dimodelkannya, dapat secara kualitatif atau kuantitatif.
    Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya.
    Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
    Tahap 1 : masalah
    Tahap 2 : Karakterisasi masalah
    Tahap 3 : Formulasi model matematik
    Tahap 4. Analisis
    Tahap 5. Validasi
    Tahap 6 : Perubahan
    Tahap 7 : Model memadai

    BalasHapus
  60. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  61. A008
    Pemodelan matematika ini sangat membantu untuk menyelesaikan latihan soal soal matematika sehingga membantu para para pelajar atau mahasiswa untuk menyelaesaikan soal soal dan tugas yang berkaitan dengan matematika

    BalasHapus
  62. A008
    Pemodelan matematika ini sangat membantu untuk menyelesaikan latihan soal soal matematika sehingga membantu para para pelajar atau mahasiswa untuk menyelaesaikan soal soal dan tugas yang berkaitan dengan matematika

    BalasHapus
  63. A019
    Kesimpulan menurut saya dari materi tersebut :
    Dalam matematika, teori model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis.
    Pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika. Pembahasan pemodelan matematika dimulai dari pengertian model dan kegunaannya. Kemudian tahap-tahap pembentukan model matematika dibahas satu persatu dan diberikan contoh-contohnya.
    Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
    Tahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan.
    Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
    Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar.
    Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh.
    Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
    Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan.

    BalasHapus
  64. A005
    Kesimpulan dari materi di atas yaitu:
    Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan.
    Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
    1. Kelas I, pembagian menurut fungsi
    2. Kelas II, pembagian menurut struktur
    3. Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
    4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
    5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
    Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata. Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
    Tahap 1. Masalah
    Tahap 2. Karakterisasi masalah
    Tahap 3. Formulasi model matematik.
    Tahap 4. Analisis
    Tahap 5. Validasi
    Tahap 6. Perubahan
    Tahap 7. Model memadai

    BalasHapus
  65. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  66. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  67. A018
    Pemodelan matematika:
    Model adalah refresentasi penyederhanaan dari sebuah realita yang komplek (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan masalah. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau refresentasi suatu masalah dalam bentuk yang sederhana dan mudah di kerjakan, sehingga pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika.

    BalasHapus
  68. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  69. A022
    Pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan masalah matematika.Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya.
    pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
    Tahap 1. Masalah
    Tahap 2. Karakterisasi masalah
    Tahap 3. Formulasi model matematik.
    Tahap 4. Analisis
    Tahap 5. Validasi
    Tahap 6. Perubahan
    Tahap 7. Model memadai
    Dalam kehidupan sehari-hari, kata model sering digunakan, dan mengandung arti sebagai contoh, miniatur, peta, imejsebagai representasi dari suatu masalah. Misalnya, model pakaian, model rumah.
    suatu masalah yang timbul akan lebih mudah dan menjadi tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.




    BalasHapus
  70. A006
    Model adalah representasi peyederhanaan dari sebuah realita yang komplex yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan realitaya untuk menyelesaikan permasalahan yang sulit untuk diselesaikan.
    Pemodelan matematika adalah proses dalam meyederhanakan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan variabel misalnya X dan Y yang sering di gunakan dalam memodelkan soal cerita,agar mudah untuk di megerti dan mudah untuk mencari solusi dari masalah yang terjadi.
    Pemodelan matematika dapat di lakukan dalam beberapa tahapan,yaitu:
    Tahap 1. Mengidentifikasi masalah yang terhadi
    Tahap 2.karakterisasi masalah( mengkategorikan
    Masalah)
    Tahap 3.formulasi model matematika
    Tahap 4.analisis
    Tahap 5.validasi
    Tahap 6.perubahan
    Tahap 7.model memadai
    Suatu fenomena atau peristiwa dapat direpresentasikan dengan suatu variabel.suatu masalah yang timbul akan lebih mudah dan menjadi tampak sederhana, apabila masalah itu dinyatakan secara matematik.

    BalasHapus
  71. A021.Mathematical modeling sangat penting untuk di pelajari oleh siswa maupun mahasiswa,mengingat pemodelan matematika ini merupakan bentuk dari pengaplikasian suatu rumus/formula untuk memudahkan dalam menyelesaikan permasalahan nyata(masalah dari kehidupan sehari-hari).kebanyakan pelajar di masa sekarang ini,dalam proses pembelajaran lebih tertarik dengan metode menghapal rumus dan tekhnis penyelesaian soal daripada memahami rumus tersebut.metode memahami jauh lebih penting dari sekedar menghapal,karena dengan memahami suatu formula/rumus pelajar mampu mengaplikasikan formula itu untuk masalah nyata.melihat banyak sekali masalah nyata yang dalam penyelesaianya menggunakan formula-formula matematika,seperti dalam aritmatika,aljabar,geometri dan pengukuran dan masih banyak lagi.

    BalasHapus
  72. 15210010_Pemodelan matematika sangat membantu dalam menyelesaikan semua masalah/soal karena peserta didik lebih tertarik pada sebuah trik atau cara/teknis penyelesaian sebuah soal. Apalagi di negara-negara yang menggunakan kurikulum Abad-21 mereka menggunakan problem solving, dan skill dalam menyelesaikan permasalahan tersebut sangat dibutuhkan maka pemodelan matematika sangat membantu dalam menyelesaian ppermasalahan tersebut.

    BalasHapus
  73. B027
    Pemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa pendidikan matematika dalam mempermudah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Oleh sebab itu pemodelan matematika juga sangat penting untuk di pelajari, dimana dengan mengerti pemodelan matematika siswa ataupun mahasiswa bisa memiliki sekil untuk menyelesaikan masalah matematika

    BalasHapus
  74. B027
    Pemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yg mempermudah mahasiswa dalam memahami dan menyelesaikan masalah matematika. Oleh karena itu pemodelan matematika juga perlu dan penting di pelajari oleh mahasiswa guna agar nahasiswa mampu menciptakan dan mengembangkan sekil sekil dalam matematika

    BalasHapus
  75. B027
    Pemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa pendidikan matematika dalam mempermudah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Oleh sebab itu pemodelan matematika juga sangat penting untuk di pelajari, dimana dengan mengerti pemodelan matematika siswa ataupun mahasiswa bisa memiliki sekil untuk menyelesaikan masalah matematika

    BalasHapus
  76. B027
    Pemodelan matematika adalah salah satu cabang ilmu matematika yang memiliki peran penting dalam membantu mahasiswa pendidikan matematika dalam mempermudah memahami dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Oleh sebab itu pemodelan matematika juga sangat penting untuk di pelajari, dimana dengan mengerti pemodelan matematika siswa ataupun mahasiswa bisa memiliki sekil untuk menyelesaikan masalah matematika

    BalasHapus
  77. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  78. A0002
    model adalah pemumpamaan dari sesuatu yang membuat kita lebih mudah mengerti tentang hal tersebut. model adalah memisalkan sesuatu dengan sesuatu yang lebih mudah kita mengerti dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau penyelesaian permasalahan.

    BalasHapus
  79. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  80. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  81. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  82. A003
    Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah.
    Pemodelan matematika adalah uraian secara matematika yang digunakan dalam fungsi dan persamaan dari dunia nyata.
    Tujuan pemodelan matematika misalnya dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk memudahkan seseorang dalam proses jual beli dan lainnya. Adapaun tujuan lain model adalah untuk membuat penalaran tentang perilaku dimasa depan..
    Terdapat beberapa jenis model matematika adalah:
    1). Model empiris yaitu yang berhubungan dengan problem menentukan peran yang penting.
    2). Model simulasi adalah tentang bagaimana memprogramkan suatu komunikasi atau program komputer
    3). Model detminstik dan stokasik adalah dengan menggunakan persamaan/ himpunan..😊

    BalasHapus
  83. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  84. A003
    Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah.
    Pemodelan matematika adalah uraian secara matematika yang digunakan dalam fungsi dan persamaan dari dunia nyata.
    Tujuan pemodelan matematika misalnya dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk memudahkan seseorang dalam proses jual beli dan lainnya. Adapaun tujuan lain model adalah untuk membuat penalaran tentang perilaku dimasa depan..
    Terdapat beberapa jenis model matematika adalah:
    1). Model empiris yaitu yang berhubungan dengan problem menentukan peran yang penting.
    2). Model simulasi adalah tentang bagaimana memprogramkan suatu komunikasi atau program komputer
    3). Model detminstik dan stokasik adalah dengan menggunakan persamaan/ himpunan..😊

    BalasHapus
  85. A014
    Model adalah representasi penyederhanaan dari sebuah realita yang complex (biasanya bertujuan untuk memahami realita tersebut) dan mempunyai feature yang sama dengan tiruannya dalam melakukan task atau menyelesaikan permasalahan. Model adalah karakteristik umum yang mewakili sekelompok bentuk yang ada, atau representasi suatu masalah dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah dikerjakan. Dalam matematika, teori model adalah ilmu yang menyajikan konsep-konsep matematis melalui konsep himpunan, atau ilmu tentang model-model yang mendukung suatu sistem matematis. Jenis-jenis model dapat dibagi dalam lima kelas yang berbeda:
    1. Kelas I, pembagian menurut fungsi
    a. Model deskriptif; hanya menggambarkan situasi sebuah sistem tanpa rekomendasi dan peramalan. Contoh : peta organisasi
    b. Model prediktif; model ini menunjukkan apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
    c. Model normatif; model yang menyediakan jawaban terbaik terhadap satu persoalan. Model ini memberi rekomendasi tindakan-tindakan yang perlu diambil. Contoh: model budget advertensi, model economics, model marketing.
    2. Kelas II, pembagian menurut struktur
    a. Model Ikonik; adalah model yang menirukan sistem aslinya dari segi fisik, seperti bentuk, pola dan fungsi, tetapi dalam suatu skala tertentu.
    Contoh: model mobil atau model pesawat terbang
    b. Model Analog; suatu model yang menirukan sistem aslinya dengan hanya mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau sistem lain secara analog. Model analog biasanya lebih mudah dimengerti daripada sistem yang digambarkannya
    Contoh : aliran lalu lintas di jalan dianalogkan dengan aliran air dalam sistem pipa.
    c. Model Simbolis; suatu model yang menggambarkan sistem yang ditinjau dengan simbol-simbol biasanya dengan simbol-simbol matematik. Dalam hal ini sistem diwakili oleh variabel-variabel dari karakteristik sistem yang ditinjau.
    3. Kelas III, pembagian menurut referensi waktu.
    a. Statis; model statis tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya.
    b. Dinamis; mempunyai unsur waktu dalam perumusannya.
    4. Kelas IV, pembagian menurut referansi kepastian.
    a. Deterministik; dalam model ini pada setiap kumpulan nilai input, hanya ada satu output yang unik, yang merupakan solusi dari model dalam keadaan pasti.
    b. Probabilistik; model probabilistik menyangkut distribusi probabilistik dari input atau proses dan menghasilkan suatu deretan harga bagi paling tidak satu variabel output yang disertai dengan kemungkinan-kemungkinan dari harga-harga tersebut.
    c. Game; teori permainan yang mengembangkan solusi-solusi optimum dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
    5. Kelas V, pembagian menurut tingkat generalitas.
    a. Umum
    b. Khusus

    BalasHapus
  86. A009
    Pemodelan matematika merupakan bidang matematika yang berusaha untuk mempresentasikan dan menjelaskan sistem-sistem fisik atau problem dunia real dalam pernyataan matematis sehingga diperoleh pemahaman dari problem dunia real ini menjadi lebih tepat. Pemodelan matematika sangat membantu untuk memudahkan dalam menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dengan menggunakan simbol-simbol untuk menyederhanakan permasalahan sehingga permasalahan tersebut mudah dicari solusinya. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain: masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya.

    BalasHapus
  87. B045
    model adalah ilmu yang menyajikan konsep - konsep matematis melalui konsep himpunan,atau ilmu tentang model - model yag mendukung suatu sistem matematis.
    pemodelan matematika merupakan salah satu tahap dari pemecahan suatu masalah matematika. Dengan pemodelan matematika kita bisa mengetahui atau memprediksi suatu kejadian atau fenomena yang akan muncul dan dengan pemodelan matematika kita bisa mengetahui tahap - tahap masalah,karakteristik masalah,formulasi model matematik,analisis, validasi,perubahan,model memadai.

    BalasHapus
  88. B.049
    As....wr....kth.
    Pemodelan matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang bersipat refresentatip, artinya tidak cukup hanya melihat modelnya saja melainkan bagaimana cara untuk mengetahui dan memahami prosesnya hingga sampai model atau hasilnya terseebut. dan bagaimana untuk mendiskripsikannya kedalam kehidupan nyata. Dengan adanya pemodelan matematika mempermudahkan kita sebagai pelajar khususnya untuk orang yang ingin lebih tahu tentang pelajaran matematika kedalam kehidupan nyata.

    BalasHapus
  89. A15210017_pemodelan matematika sangatlah perlu di pelajari karena sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang di hadapi, misalnya ketika ingin mengukur luas sebidang tanah maka yang akan di perlukan adalah bagaimana cara memodelkannya agar bisa di hitung. Adapun tahap-tahap dalam pemodelan matematika sebagai berikut:
    1. Adanya masalah
    2. Karakteristik masalah
    3. Formulasi model matematika
    4. Analisis
    5. Validasi
    6. Perubahan
    7. Model memadai.
    Ketika menemukan masalah yang bersifat sederhana dapat dilakukan pemecahan masalahnya sebagai berikut:
    Langkah 1: baca masalah dengan cermat kemudian tentukan apa yang diketahui, dan apa yang belum diketahui atau dicari, lalu tulis dengan lengkap informasi yang di dapat.
    Langkah 2: gunakan variabel untuk menyatakan apa yang dicari atau ditanyakan.
    Langkah 3: konstruksi diagram atau bagan untuk memudahkan atau menentukan hubungan yang ada antara unsur-unsur dan variabel yang diketahui.
    Langkah 4: nyatakan model matematika yang dicari dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan atau sistem persamaan.

    BalasHapus
  90. Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
    Tahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum maka diupayakan menjadi masalah khusus atau operasional.
    Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
    yang mendasar tentang masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya.
    Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar. Makin paham akan masalah yang dihadapi dan kokoh penguasaan matematik seseorang, akan sangat membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan ini kita selalu berusaha untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "coba", karena model matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi.
    Tahap 4. Analisis; Analisis matematik kemudian dilakukan dengan pendugaan parameter serta deduksi sifat-sifat yang diperoleh dari model yang digunakan.
    Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu divalidasi, yaitu sejauh mana model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi. Proses
    validasi ini sebenarnya sudah dimulai dalam tahap analisis, misalnya dalam hal konsistensi model terhadap kaedah-kaedah yang berlaku.
    Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
    Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan. Model suatu masalah akan sangat terkait dengan tujuan yang diinginkan. Masih terdapat kemungkinan bahwa model yang kita anggap memadai saat ini, dengan makin bertambahnya informasi yang terkumpul, suatu waktu nantinya mungkin dianggap tidak lagi memadai. Apalagi pengamatan yang kita lakukan hanyalah merupakan sebagian informasi yang tersedia. Dalam tahap ini dilakukan interpretasi keluaran darimodel dan dikonsultasikan pada bahasa

    BalasHapus
  91. Pemodelan matematika merupakan proses dalam memperoleh pemahaman matematika melalui konteks dunia nyata Dalam pemodelan matematik bahwa masalah nyata yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari-hari perlu disusun dalam suatu model matematik sehingga, mudah dicari solusinya. Proses pembentukan model matematika melalui tahap abstraksi dan idealisasi. Dalam proses ini diterapkan prinsip-prinsip matematika yang relevan sehingga menghasilkan sebuah model matematika yang diharapkan. Beberapa hal penting dan perlu agar model yang dibuat sesuai dengan konsep masalah antara lain, masalah itu harus dipahami karakteristiknya dengan baik, disusun formulasi modelnya, model itu divalidasi secara cermat, solusi model yang diperoleh diinterpretasikan dan kemudian diuji kebenarannya. Metodologi dasar dalam proses penentuan model matematika atau sering disebut pemodelan matematika dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu:
    Tahap 1. Masalah; Adanya masalah nyata yang ingin dicari solusinya merupakan awal kegiatan penyelidikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi secara jelas, diperiksa dengan teliti menurut kepentingannya. Bila masalahnya bersifat umum maka diupayakan menjadi masalah khusus atau operasional.
    Tahap 2. Karakterisasi masalah; Masalah yang diteliti diperlukan karakterisasi masalahnya, yaitu pengertian
    yang mendasar tentang masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan variabel yang relevan dalam pembuatan model serta keterkaitanya.
    Tahap 3. Formulasi model matematik; Formulasi model merupakan penterjemahan dari masalah kedalam persamaan matematik yang menghasilkan model matematik. Ini biasanya merupakan tahap (pekerjaan) yang paling penting dan sukar. Makin paham akan masalah yang dihadapi dan kokoh penguasaan matematik seseorang, akan sangat membantu memudahkan dalam mencari modelnya. Dalam pemodelan ini kita selalu berusaha untuk mencari model yang sesuai tetapi sederhana. Makin sederhana model yang diperoleh untuk tujuan yang ingin dicapai makin dianggap baik model itu. Dalam hal ini model yang digunakan ada-kalanya lebih dari satu persamaan bahkan merupakan suatu sistem, atau suatu fungsi dengan variabel-variabel dalam bentuk persamaan parameter. Hal ini tergantung anggapan yang digunakan. Tidak tertutup kemungkinan pada tahap ini juga dilakukan "coba", karena model matematik ini bukanlah merupakan hasil dari proses sekali jadi.
    Tahap 4. Analisis; Analisis matematik kemudian dilakukan dengan pendugaan parameter serta deduksi sifat-sifat yang diperoleh dari model yang digunakan.
    Tahap 5. Validasi; Model umumnya merupakan abstraksi masalah yang sudah disederhanakan, sehingga hasilnya mungkin berbeda dengan kenyataan yang diperoleh. Untuk itu model yang diperoleh ini perlu divalidasi, yaitu sejauh mana model itu dapat dianggap memadai dalam merepresentasikan masalah yang dihadapi. Proses
    validasi ini sebenarnya sudah dimulai dalam tahap analisis, misalnya dalam hal konsistensi model terhadap kaedah-kaedah yang berlaku.
    Tahap 6. Perubahan; Apabila model yang dibuat dianggap tidak memadai maka terdapat kemungkinan bahwa formulasl model yang digunakan atau karakterisasi masalah masih banyak belum layak (sesuai), sehingga perlu diadakan perubahan untuk kemudian kembali ke tahap berikutnya.
    Tahap 7. Model memadai; Bila model yang dibuat sudah memadai, maka tahap berikutnya dapat dilakukan. Model tersebut dapat digunakan untuk mencari solusi masalah yang diinginkan. Model suatu masalah akan sangat terkait dengan tujuan yang diinginkan. Masih terdapat kemungkinan bahwa model yang kita anggap memadai saat ini, dengan makin bertambahnya informasi yang terkumpul, suatu waktu nantinya mungkin dianggap tidak lagi memadai. Apalagi pengamatan yang kita lakukan hanyalah merupakan sebagian informasi yang tersedia. Dalam tahap ini dilakukan interpretasi keluaran darimodel dan dikonsultasikan pada bahasa

    BalasHapus